Compulsive Buying Disorder (CBD) tidak akan pernah tercipta apabila kita mampu mengendalikannya dengan sebaik mungkin, percayalah
Kemajuan teknologi seperti sekarang ini memang sangat mempengaruhi kehidupan seluruh masyarakat yang menjadi penduduk bumi.
Semakin majunya suatu zaman, semakin berkembang pula pola hidup, serta gaya hidup seluruh masyarakat yang bertebaran di muka bumi ini.
Salah satunya, semakin mudah dalam berbelanja secara online, seperti membeli pakaian, skincare, bodycare, make up, tas, sepatu, bahkan kebutuhan lainnya.
Semuanya bisa di akses dan dibeli dengan cara berselancar pada salah satu aplikasi yang menyediakan pembelian barang-barang secara online.
Saya termasuk salah satu dari sekian juta penduduk bumi yang juga memanfaatkan kehadiran dari aplikasi berbelanja online ini. Selain karena aplikasi tersebut sangat "terpercaya", kemudahan dalam transaksi pun menjadi alasannya.
Tidak hanya itu saja, ketika membeli barang secara online, tidak akan ada yang namanya drama kelelahan dalam mencari barang yang dibutuhkan.
Apabila kita tidak menemukan barang yang dicari pada online shop yang diincar, nyatanya, secepat kilat kita bisa langsung mencarinya lagi pada online shop yang lain, meskipun kita masih berada pada satu aplikasi yang sama. Praktis sekali, bukan.
Kehadiran aplikasi tersebut memang sangat membantu, karena proses pembelian secara online ini bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja, alias sesuka hati kita.
Namun tidak jarang, kegiatan berbelanja secara online ini sering membawa seseorang masuk ke dalam arus yang menyeretnya menjadi doyan belanja secara berlebihan.