Menjalin hubungan tanpa status yang jelas, hanya akan menyeretmu masuk ke dalam cerita yang tidak jelas pula, percayalah
Para kawula muda yang terlahir dari generasi milenial, generasi z hingga generasi alpha, sudah pasti tidak asing lagi dengan berbagai macam istilah di dunia percintaan ala kawula muda.
Salah satunya ialah Hubungan Tanpa Status atau yang dikenal dengan istilah HTS. Memang tidak hanya HTS saja, masih ada PHP (Pemberi Harapan Palsu) yang merupakan teman dekat dan akrabnya HTS.
Namun pada artikel ini, kita akan berfokus pada HTS atau Hubungan Tanpa Status. Kata status di dalam artikel ini berfokus pada konteks- status berpacaran.
Lebih tepatnya, menjurus pada kawula muda yang belum memasuki tahapan pernikahan, alias masih berpetualang mencari sang pujaan hati.
Kita ambil kasus yang paling sederhana.
Saat dua orang insan manusia, antara laki-laki dan perempuan yang sedang di mabuk cinta telah menjalani masa pendekatan yang cukup lama (kurang lebih selama satu tahun). Keduanya sudah saling mengenal.
Di saat perempuan tersebut butuh bantuan, serta diliput rasa kesedihan, laki-laki ini selalu hadir bagaikan pahlawan dan penyemangat di dalam hidupnya.
Dengan hadirnya laki-laki ini, membuat hidupnya tampil begitu sempurna. Kedekatan mereka sudah layaknya seperti dua orang insan yang sedang berpacaran dan dilanda badai percintaan.
Komunikasi yang dilakukan secara intens merupakan salah satu alasan, kenapa perempuan ini menganggap laki-laki tersebut spesial di hatinya dan telah menganggapnya lebih dari sekedar teman.