Lihat ke Halaman Asli

Dampak Buruk Putus Asa

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Putus asa adalah sikaf atau melemahnya spirit dan buntunya akal untuk berfikir, slalu memandang suatu masalah dengan psimis dan hilangnya rasa percaya diri. Putus asa dalam pengertian meninggalkan arena kebaikan dengan anggapan tidak ada harapan lagi adalah haram dalam perspektif syari’at. Hidup didunia ini tidak mungkin merasakan kebahagiaan yang hakiki adakalanya manusia merasakan bosan, putus asa menghadapi permasalahan hidup yang bertubi-tubi. tapi lepas dari semua masalah yang dihadapi manusia sudah sepantasnya kita harus slalu mempunyai sikaf optimisme karna harus tetap melanjutkan hidup. Optimisme adalah karakter para penunjuk kebenaran, orang-orang kuat dan tegar slalu memandang masalah dengan penuh harapan dan optimis.

Putus asa dilarang didalam islam “(al-Hijr :55)” “maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa Orang yang putus asa dari rahmat Allah disebutoleh Allah sebagai orang kafir dan sesat. Dalam firmanya: (“Yusuf: 87 ) “ Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, Melainkan kaum yang kafir. “.Imam Syaukani berkata, “siapa yang berprasangka positif terhadap Rabb-nya, maka Allah Swt. Akan menyikapinya sesuai dengan prasangka tersebut, dan jika dia berprasangka negatif terhadap Rabb-nya, maka Allah juga akan menyikapinya sesuai dengan prasangka tersebut.

Jika putus asa merasuki jiwa, maka nikmatnya hidup tidak akan terasa indah dan hambar, diibaratkan sayur tanpa garam semua impian menjadi sirna dan kemudian impian-impian tersebut menjadi kosong. Slalu berpikir positif atas kejadian yang dihadapi karna ciri-ciri orang sukses adalah tidak pernah menyerah terhadap putus asa dan kegagalan. Seorang mukmin seharusnya slalu menyimpan harapan meskipun dalam keadaan yang terguncang atau banyak masalah yang dihadapi, sebab hal ini pertama dan terakhir adalah problem keimanan, maka jadilah kita mukmim yang sejati agar kita tidak termasuk orang-orang yang putus asadan putus harapan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline