Lihat ke Halaman Asli

Desi Fitriyah

Mahasiswa

Wabah Covid-19 dalam Pandangan Islam terhdap Pendidikan

Diperbarui: 15 Agustus 2020   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

wabah Covid-19 yang pertama kali terdeteksi muncul di cina tempatnya di kota wuhan tiongkok pada akhir tahun 2019. Virus ini kemudian mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia,  terutama setelah meregut ribuan nyawa manusia dalam waktu yang relatif singkat.  

Hampir kurang lebih 200 negara di dunia terjangkit virus Corona termasuk indonesia. Berbagai upaya dalam rangka pencegahan,pengobatan, dan sebagainya pun telah di lakukan dalam mencegah penyebaran COVID-19, hingga lockdown dan social distancing di kota-kota besar sudah di lakukan untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona. 

Dalam istilah wabah virus corona ini merupakan sebuah ujian bagi suatu kaum agar selalu mendekatkan diri kepada Allah. Islam juga mengajarkan. Istilah lockdown dan social distancing dalam rangka pencegahan penularan penyakit,sebagai para ulama menyebut istilah Tho'un yaitu wabah yang mengakibatkan penduduk sakit dan berisiko menular.  

Pendidikan bukan hanya merupakan proses belajar mengajar yang dibatasi oleh empat dinding, tetapi pendidikan adalah suatu proses dimana manusia secara sadar menangkap, meyerap, dan menghatari peristiwa-peristiwa alam sepanjang zaman pada tafakkur Covid-19 dalam perspektif agama islam menghasilkan temuan melalui : pertama,  karantina yaitu mengisolasi daerah yang terkena wabah adalah sebuah tindakan yang tepat.kedua,  bersabar. Ketiga,  berbaik sangka dan berikhtiarlah dan yang ke empat, banyak berdo'a. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline