Manusia lahir dengan kesadaran bahwa ada Tuhan atau kekuatan yang lebih dari supranatural kekuatan yang maha kuasa yang lebih dari dirinya (yang sebagian dari tujuan hidupnya). Karena itu kalau di islam anak lahir itu diadzani bahkan hak-hak anak itu sudah ada perintah Tuhan dan kewajiban kepada orang tua itu sudah ada sebelum anaknya lahir di dunia. Gimana memilih pasangan yang baik, gimana Ibu menjaga kehamilannya, gimana memilih nama yang baik untuk anak kita. Sebenarnya itu sudah relasi anak dengan Tuhannya.
Kapan sebaiknya mulai mengenalkan agama ke anak ? Sejak awal memang pertanyaan tentang Tuhan. misalnya : Tuhan itu apa ?Tuhan itu siapa? Tuhan itu ada di mana? Pertanyaan itu biasanya baru muncul di sekitar 3 tahunan.
Pertanyaan : Kok memakai mukenah (kalau orang islam), kita kalau hari Minggu ke gereja? Kenapa kita rame-rame sembahyang ke pura? apapun pertanyaannya itu pasti Anak kemudian akan bertanya kenapa sih kita harus melakukannya ? pertanyaan yang sering muncul juga tuhan bentuknya kayak apa?tuhan tu dimana, laki2 atau perempuan? tinggalnya di mana?
Jawab: Ini kita harus membantu menjawab pertanyaan kritis anak, dia masih balita pemikirannya juga masih dalam kongkrit, untuk membantu membuat konsep tuhan, itu sedekat mungkin dengan kehidupannya dia sehari-hari. Tuhan itu bukan laki-laki dan bukan perempuan jadi sulit sekali di sini buatlah sedekat dengan kehidupan sehari-hari. Tuhan bisa lihat kamu di manapun. Tuhan itu terlihat dari semua kebaikan yang kita lakukan.
Lantas Bagaimana mengajarkan tentang agama?
Contoh:
Kita mengajarakan anak sholat, Kalau yang buat yang muslim itu kan bukan cuma tentang oh kita sholat. Kita disuruh sama tuhan. Tapi kenapa sholatnya rame-rame berjamaah cuma ngajarin sholatnya, dan tidak cuma ngajarin harus hafal doanya. Tetapi, kita mengajarkan sebetulnya interaksi sosial bagian yang penting lah dari kehidupan beragama. Sholat! Kenapa waktu, begitu adzan kita sholat, soal tepat waktu dan disiplin itu tuh bukan cuma urusan sholat saja.
Nanti kalau pas pulang sekolah kenapa kamu harus menaruh tas ketempatnya, kenapa harus mandi , begitu langsung bangun pagi itu berkaitan dengan jadi satu contohnya sekalian shalat.
Mengapa sikat gigi, karena dikasih gigi sama Allah tugasnya kita apa? Tugas tuhan membuat kita gigi , tugasnya kita menjaga gigi itu dengan sikat gigi. Jadi Sekali lagi bukan cuma lewat kegiatan-kegiatan yang berkaitan sama keagamaan atau ritual tapi justru yang sedekat mungkin dengan kehidupan anak.
Di indonesia ada banyak agama, bagaimana mengajarakan tentang ini pada anak? Anak-anak kita tanyakan tentang perbedaan pasti muncul dan Kalaupun kita menghindari, tidak seharusnya dihindari kalau kita kemudian menghindari pertanyaan-pertanyaan tentang itu pada akhirnya akan mencari cara lain untuk menjawab pertanyaannya. Di satu sisi kita juga harus paham bahwa observasi anak terhadap perbedaan bukan hal yang negatif sama sekali Jadi kalau ditanya kenapa dia muslim kenapa aku kristen kenapa dia hindu kenapa aku budha dan sebagainya itu bukan pertanyaan yang mempertanyakan. Apakah dia benar atau salah dan beda cara berpikir anak dengan cara berpikir kita yang sebagai orang dewasa. Nah, ini ada saatnya Jawabnya jangan sampai jawaban kita itu kemudian jawaban yang memisahkan antara kelompok kita dengan kelompok yang lain menanyakan tentang perbedaan tertentu justru yang pertama kita jawab.
Terus Apa persamaannya? Dia kristen kita islam kan kita sama-sama punya tempat ibadah lo. Kristen di gereja, islam dimasjid. Jadi perlu berhati-hati bahwa semua pertanyaan tentang perbedaan itu kita Jawab. Dan jangab justru menambahkan perbedaan-perbedaan dan akan makin memisahkan. Bahwa sebetulnya yang nyata dan perberbedaannya karena unsur persamaannya itu seringkali jauh lebih besar dibandingkan dengan unsur berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H