Lihat ke Halaman Asli

Kemandirian Belajar dan Kreativitas pada Peserta Didik

Diperbarui: 16 Mei 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Desi Ariani, S.Si

Universitas Indraprasta PGRI

Fakultas Pascasarjana

            Sekolah Menengah Kejuruan atau lebih dikenal SMK adalah sekolah vokasi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjawab tantangan era revolusi 4.0. Adanya penggantian sistem lama menjadi sistem baru yang berbasis teknologi, serta kurikulum yang selalu disempurnakan, maka pendidikan di SMK juga terdampak dari adanya perkembangan zaman saat ini.

            Pengajar dan peserta didik dituntut untuk dapat mandiri dan menumbuhkan kreativitas dalam proses pembelajarannya. Hal ini tidak dapat tercapai jika pengajar dalam hal ini guru di kelas tidak memahami dari tujuan materi yang harus ditransferkan ilmunya pada peserta didik, dari tujuan tersebut maka guru harus memilih metode yang tepat.

            Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di SMK salah satunya adalah Science Technology Engineering and Mathematics (STEM). Hal ini dikarenakan STEM dapat mengharuskan para peserta didik untuk dapat menjadi pelopor diberbagai bidang, pencari solusi yang dihadapi serta menjadi penemu yang sadar teknologi dan berfikir logis.

            Menurut Permanasari (2016) penerapan STEM harus didukung dengan beragam metode pembelajaran yang dapat diterapkan dan digabungkan untuk memperkuat pelaksanaanya. Salah satu metode yang sering digunakan yang dapat menumbuhkan kemandirian belajar dan kreativitas peserta didik SMK adalah metode Problem Base Learning (PBL). Menurut Lefudin (2017) dalam pelaksanaan pembelajaran berlandaskan masalah atau Problem Base Learning ini menggunakan masalah dari kehidupan sehari-hari sebagai titik awal bagi peserta didik untuk belajar cara berfikir kritis. Selain itu, PBL ini dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah serta memperoleh ilmu dan konsep yang penting dari bahan pembelajaran.

            Selain pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran, faktor kemandirian belajar dan kreativitas peserta didik sangat berpengaruh pada kualitas belajarnya. Menurut Moore dalam Rusaman (2014: 366), kemandirian belajar peserta didik dapat terlihat dari tanda-tanda khusus yang tercermin dalam proses pembelajaran di kelas seperti pemahaman mereka terhadap tujuan pembelajaran, kemampuan peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, serta kemampuan mereka dalam mengevaluasi keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran.

            Kreativitas adalah kemampuan dan penalaran dalam hal menciptakan ide-ide baru yang didasarkan pada data yang ada dan dikembangkan secara kreatif dalam berbagai situasi. Kreativitas peserta didik SMK wajib dimiliki karena dari ide-ide kreatif akan menghasilkan inovasi, pengembangan produk dan layanan juga mudah beradaptasi dengan perubahan.

            Kemandirian belajar dan kreativitas adalah dua pilar penting dalam pendidikan di SMK. Dengan memfokuskan pada pengembangan kedua aspek ini, SMK tidak hanya dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja, tetapi juga individu yang mampu terus beradaptasi dan berinovasi di masa depan. Pendidikan yang mampu menumbuhkan kemandirian dan kreativitas akan menjadi investasi terbaik bagi masa depan bangsa. Maka kita sebagai guru untuk peserta didik generasi Z, harus mampu mengembangkan kemandirian dan kreativitas agar para peserta didik dapat bersaing dalam era revolusi 4.0 ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline