Lihat ke Halaman Asli

Menelisik Makna Sebuah Alunan Gending Jawa: (Yen Neng Tawang Ana Lintang) Ketika Ada Bintang di Langit

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apakah anda pernah mendengar lagu’Yen neng tawang ana lintang dengan gending jawa yang dibawakan oleh waljinah atau mountos? Tentu sebagaian orang atau yang memang kenal dengan musik gending jawa tersebut sangat dalam maknanya.

Ketika mendengarkan musik lantunana jawa yang dibawakan oleh waljinah itu suaasana nan syahdah ketika mendengarnya sangat terasa ketika sesorang merasakan indahnya jatuh cinta. Sungguh elok liriknya, bukan cinta yang syarat dengan nafsu dan egoisme tinggi, lagu itu mengisyaratkan bahwa ketika manusia (khususnya’’manusia jawa) dengan kelembutan dan kesopanan yang adilung menggetarkan seluruh sel-sel dalam tubuh bahkan tanpa perjumpaan pun seseorang dapat merindu sangat dalam sungguh sangat dirasakan dalam alunan musik itu.

Penggalan liriknya: ’’Yen neng tawang ana lintang, aku ngenteni sliramu, cah ayu, dengarkankah tangisan hati, menggema suara lirihnya’’ (ketika ada bintang di langit, aku menanati kedatangan mu, cantik. dengarkanlah tangisan hati, menggema suara lirihnya)

Ada kesan yang sangat anggun dan suci dalam cerita percintaan yang tersirat dari lagu tersebut. Ketika seseorang kekasihnya menunggu kedatangan sang kekasihnya yang sekian lama tak kunjung datang, hanya bisa berbicara pada bintang-bintang yang ada di langit teringat ketika janji-janji yang telah diucapakan.

Sebenarnya tak lain sama halnya cerita percintaan yang sering dialami oleh jiwa-jiwa manusia, namun yang membedakan dengan gaya musik yang ’’njawani’’ yang tata krama bahasa nya luhur. Sangat mengesanakan.

Tak kan lekang oleh waktu lagu itu.walipun tergerus arus globalisasi yang kianmenerapa yang banyak tergerus dengan musik-musik remix, lagu korea bahkan gaya-gaya ala korea (bisa rambut, lagu-lagu yang dibuat dengan model boyband, grilband dsb) ya memang tak dapat dipungkiri adakalanya kaum muda sekarang sudah menggemari lagu-lagu luar negeri ya tidak semua tentunya. Yang dengan demikian akan mudah saja tergerus keribadian bangsa Indonesia khusunya kaum muda, yang condong kebarat-batatan padahal musik-musik Indonesia akan lebih mampu menumbuhkan karakter-karakter bangsa Indonesia walupun itu musik daerah (dengan bahAsa daerahnya masing-masing) dari berbagai musik di nusantara maupun musik Indonesia (musik nasional dengan bahasa Indonesia).

Tembang jawa tersebut hanya salah satu contoh saja dengan tembang dan alat musik khas daerah tentu di seluruh nusantara ini pasti mempunyai karakteristiknya masing-masing yang tentu sangat pas ditelinga dan hati yang mendengarnya.

Mari Dengarkanlah dan Tumbuhkanlah karakter melalui musik............................

Salam. Selamat pagi..............semangat pagi...........................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline