Lihat ke Halaman Asli

desi kusumawati

Universitas PGRI Madiun

Lecturer

Diperbarui: 8 Desember 2020   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Pemanfaatan toga sebagai gel Hand Sanitizer kemalajeripis(cimulloe auranti) dan pembagian sembako lansia dalam rangka penanggulangan efek pandemi COVID-19 di wilayah sekitar Apotek Sendang Farma.  

Tahun 2020 dunia telah diguncangkan dengan mewabahnya C0VID-19 yang awal mulanya ditemukan pada pertengahan Desember 2019 di Kota Wuhan Propinsi Hubei, Cina. Bagaimana tidak, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis terbaru ini telah memakan ribuan korban jiwa di hampir semua negara di dunia.

Salah satu upaya memutus penyebaran virus atau carrier keopada orang lain adalah penggunaan hand sanitizer yang memiliki kemampuan untuk membunuh virus, tetapi karena kebutuhan pasar yang melonjak tinggi seiring meningkatnya jumlah carier COVID-19 menyebabkan hand sanitizer sulit ditemukan di pasaran kalaupun ada harganya sangat tinggi dan tidak bisa terjangkau untuk masyarakat menrengah ke bawah. 

Kebutuhan hand sanitizer tidak bisa hanya mengandalkan produk dari industri yang selama ini beredar, diperlukan produksi tambahan dengan memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar masyarakat. Untuk itu kami memanfaatkan toga di sekitar masyarakat yaitu kemangi, lidah buaya dan jeruk nipis untuk dibuat gel hand sanitizer dengan penambahan basis gel CMC-Na yang harganya terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Pandemi COVID-19 berdampak pada ekonomi masyarakat utamanya lansia yang tidak produktif lagi bekerja.

Salah satu upaya memutus penyebaran virus atau carrier kepada orang lain adalah penggunaan hand sanitizer yang memiliki kemampuan untuk membunuh virus, tetapi karena kebutuhan pasar yang melonjak tinggi seiring meningkatnya jumlah carier COVID-19 menyebabkan hand sanitizer sulit ditemukan di pasaran kalaupun ada harganya sangat tinggi dan tidak bisa terjangkau untuk masyarakat menrengah ke bawah. Kebutuhan hand sanitizer tidak bisa hanya mengandalkan produk dari industri yang selama ini beredar, diperlukan produksi tambahan dengan memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar masyarakat.

Masyarakat disekitar Apotek Sendang Farma adalah masyarakat dengan mayoritas pekerjaan adalah sebagai petani dan buruh harian lepas. Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada sektor ekonomi masyarakat dimana banyak yang kehilangan mata pencaharian terutama lansia yang tidak lagi produktif bekerja. Dan juga selain itu lansia adalah carrier yang paling beresiko terpapar COVID-19.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka program pengabdian masyarakat Pemanfaatan toga sebagai gel hand sanitizer kemalajeripis(cimulloe auranti) dan pembagian sembako lansia dalam rangka penanggulangan efek pandemi COVID-19 di wilayah sekitar Apotek Sendang Farma untuk membantu masyarakat memanfatkan tanaman di sekitar sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.

  • Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh LPPM Universitas PGRI Madiun melalui Hibah Abdimas dan Penelitian Tahun 2020 Desi Kusumawati, M.Farm-Klin, Apt selaku Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains UNIPMA  akan melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 serta pemanfaatan toga sebagai hand sanitizer alami yang bisa diproduksi sendiri dan cara pemakainnya yang benar menurut WHO. Selain itu juga dibagikan sembako untuk membantu kondisi ekonomi masyarakat akibat efek pandemi COVID-19 utamanya lansia tidak lagi produktif bekerja.
  • Dengan membagikan Gel Hand Sanitizer kemalajeripis(cimulloe auranti) dan sembako  kepada lansia tidak lagi produktif bekerja diharapakan mampu membantu menanggulangi efek pandemi COVID-19 pada masyarakat sekitar wilayah Apotek Sendang Farma(Desa Sendangrejo dan Desa Sumberejo)
  • Masyarakat juga diberikan diberikan edukasi pemanfaatan toga kemalajeripis(cimulloe auranti) sebagai hand sanitizer alami dengan penambahan basis gel CMc-Na ataupun tidak serta bagaimana cara memakai hand sanitizer yang benar sesuai arahan WHO dimana disini juga akan meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya farmasi dalam bidang pemanfaatan herbal terstandar sesuai dengan roadmap Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains Universitas PGRI Madiun. Dalam kegiatan ini dibantu oleh mahasiswa Christin Hudoyo dan Lisniawati yang menyiapkan bahan bahan yang akan dipakai untuk pembuatan gel Hand Sanitizer Kemalajeripis. 
  • Adanya evaluasi minimal 2 minggu setelah pelaksanaan edukasi dirasa sangat penting agar apa yang sudah di terima saat edukasi sudah benar-benar di laksanakan oleh masyarakat di rumah masing-masing serta mengevaluasi pemanfaatan hand sanitizer secara benar.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kusumawati D, Rahayu PAS, Pratiwi A, 2019, Penyuluhan Penggunaan Obat Yang Benar (DAGUSIBU) Di Dusun Ngampel Desa Sumberejo Kabupaten Madiun, Prosiding Seminar Nasional Universitas PGRI Madiun Hal: 249-256 tahun 2019
  2. Wijoyo V, 2016. Optimasi formula sediaan gel Hand Sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol fdan humektan propilenglikol, Fakultas Frmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
  3. Ardiati KN, 2018. Formulasi sediaan gel ekstrak daun lidah mertua dengan gelling agent karbopol dan uji aktivitas antibakteri secra invitro terhadap staphylococcus epidermidis, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline