Lihat ke Halaman Asli

desi deswita

Dosen/Poltekkes Kemenkes Padang

Pengaruh Intervensi Relaksasi Otot Progresif terhadap Pengelolaan Kecemasan pada Pasien Hipertensi

Diperbarui: 10 Februari 2023   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penulis: Ns. Desi Deswita, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Dosen Poltekkes Kemenkes Padang

          

Dampak psikologis yang ditimbulkan pada penderita hipertensi adalah mengalami kecemasan dan depresi. Hal ini terjadi sebagai reaksi terhadap ancaman kesehatan seperti potensial gangguan fisiologis, perubahan gaya hidup, potensial kematian atau kekhawatiran tentang hal yang tidak diketahui individu berespon dengan kecemasan. 

Hipertensi mempunyai hubungan yang erat dengan kecemasan, adanya hubungan antara disfungsi sistem saraf otonom, kecemasan, dan depresi pada pasien hipertensi dan menyimpulkan bahwa kecemasan berperan penting dalam perkembangan hipertensi (Richard, 2018). 

Pasien hipertensi yang mengalami kecemasan yang berkepanjangan jika tidak diatasi dengan segera maka akan berdampak pada masalah gangguan mental emosional dan beresiko terjadinya masalah gangguan jiwa.

Masalah tersebut dapat dicegah dengan pemberian asuhan keperawatan yang tepat pada individu tersebut dengan meningkatkan kemampuan dan penurunan tanda dan gejala kecemasan.Penatalaksanaan hipertensi terdiri dari terapi farmakologi dan non farmakologi. 

Salah satu manajemen non farmakologis bagi pasien hipertensi dengan kecemasan adalah relaksasi otot progresif. Tujuan dari teknik relaksasi adalah mencapai keadaan relaks menyeluruh, mencakup keadaan relaks secara fisiologis, secara kognitif dan secara behavioral, secara fisiologis, keadaan relaks ditandai dengan penurunan kadar epinefrin dan non-epinefrin dalam darah, penurunan frekuensi denyut jantung (sampai mencapai 24 kali per menit), penurunan frekuensi napas (sampai 4-6 kali per menit), penurunan ketegangan otot, metabolisme menurun, vasodilatasi dan peningkatan temperatur pada ekstremitas. 

Relaksasi progresif sampai saat ini menjadi metode relaksasi termurah, tidak memerlukan imajinasi, tidak ada efek samping, mudah untuk dilakukan, serta dapat membuat tubuh dan fikiran terasa tenang, rileks, menurunkan ketegangan dan kecemasan serta lebih mudah untuk tidur. Relaksasi otot progresif merupakan cara menghilangkan stres sebagai pemicu terjadinya hipertensi. 

Terapi relaksasi ini dapat dilakukan oleh penderita hipertensi di rumah saat waktu luang tanpa memerlukan biaya yang mahal dan tanpa efek samping yang berbahaya. Relaksasi ini dilakukan selama 5 menit dalam waktu 3 hari atau 2 hari dalam seminggu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terapi relaksasi pada penderita hipertensi dengan kecemasan maka ditemukan hasil adanya penurunan kecemasan disertai dengan penurunan tekanan darah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline