Tantangan dan Peluang Teknologi Multi-Mode dalam Jaringan Seluler
Dalam era komunikasi modern, kebutuhan akan teknologi yang mampu menangani permintaan data yang semakin meningkat menjadi sangat krusial. Salah satu inovasi yang berusaha menjawab tantangan ini adalah penggunaan perangkat multi-mode pada sistem komunikasi seluler dengan teknologi akses radio multi-radio (multi-RAT).
Ahmed Alsohaily dan Elvino S. Sousa, dalam artikel ilmiahnya "On the Utilization of Multi-Mode User Equipment in Multi-Radio Access Technology Cellular Communication Systems" yang diterbitkan di IEEE Access pada Juni 2015, memberikan solusi cerdas untuk mengatasi masalah inefisiensi spektrum pada sistem multi-RAT.
Melalui artikel ini, Alsohaily dan Sousa menguraikan bagaimana perangkat multi-mode dapat memanfaatkan beberapa teknologi akses radio secara bersamaan, seperti HSPA dan LTE, dengan menggunakan teknik agregasi carrier.
Dalam simulasi yang mereka lakukan, terbukti bahwa metode ini mampu meningkatkan throughput pengguna multi-mode hingga 33,22%, sementara throughput pengguna single-mode mengalami penurunan hingga 54,48%. Ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi ini membawa dampak positif yang signifikan bagi pengguna multi-mode, tetap diperlukan penyesuaian agar tidak merugikan pengguna single-mode.
Namun, peningkatan dalam efisiensi spektrum yang dicapai dengan akses multi-mode, baik melalui metode akses tidak terbatas (UMA) maupun akses terbatas (RMA), menandakan bahwa teknologi ini layak untuk diadopsi dalam pengembangan jaringan seluler masa depan.
Tantangan utama yang muncul adalah bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan antara peningkatan performa jaringan dan tetap mempertahankan kualitas layanan bagi pengguna yang masih menggunakan perangkat single-mode.
Solusi yang diajukan oleh Ahmed Alsohaily dan Elvino S. Sousa dalam mengoptimalkan kinerja perangkat multi-mode tidak hanya memberikan peningkatan kinerja yang signifikan, tetapi juga memunculkan beberapa implikasi besar bagi masa depan jaringan seluler.
Penggunaan teknologi agregasi carrier memungkinkan pengguna multi-mode untuk mengakses beberapa radio akses secara bersamaan, yang terbukti mampu meningkatkan throughput rata-rata sel hingga 5,51% dibandingkan dengan single-mode access (SMA).
Pada saat yang sama, throughput pengguna multi-mode juga meningkat hingga 33,22% di lingkungan yang lebih padat, menjadikan solusi ini sangat menarik untuk diimplementasikan di jaringan 5G dan generasi berikutnya.
Namun, di balik keberhasilan teknologi ini terdapat tantangan signifikan yang tidak bisa diabaikan. Pertama, peningkatan performa yang dicapai oleh pengguna multi-mode, seperti yang ditunjukkan dalam simulasi, berdampak negatif pada pengguna single-mode. Throughput pengguna single-mode dapat menurun hingga 54,48% ketika jumlah pengguna multi-mode bertambah.