Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Kontribusi Teoritis Penting dalam Penelitian Economics of Information System

Diperbarui: 30 September 2024   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi Sistem Informasi (Sumber: https://www.freepik.com/freepik)

Mengapa Kontribusi Teoretis Penting dalam Penelitian Economics of Information Systems

Kontribusi teoretis dalam penelitian empiris sering kali menjadi topik yang diperdebatkan, terutama dalam bidang Economics of Information Systems (Econ-IS). Artikel "On Crafting Effective Theoretical Contributions for Empirical Papers in Economics of Information Systems: Some Editorial Reflections" oleh Anandasivam Gopal, Pei-yu Chen, Wonseok Oh, Sean Xin Xu, dan Suprateek Sarker (2024) mencoba mengatasi kebingungan ini dengan menawarkan panduan yang jelas tentang bagaimana kontribusi teoretis dapat dikembangkan dan dipahami dalam penelitian empiris. 

Dipublikasikan dalam jurnal Information Systems Research, artikel ini menyoroti bahwa kontribusi teoretis adalah elemen kunci yang memberikan arah dan relevansi bagi penelitian. 

Data menunjukkan bahwa kurang dari 30% penelitian dalam Econ-IS mampu memberikan kontribusi teoretis yang signifikan dalam lima tahun terakhir (2019-2024). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemahaman dan penerapan teori dalam penelitian empiris di bidang ini. Penulis artikel, melalui pengalaman mereka sebagai editor dan reviewer, berusaha memberikan pedoman konkret dan taksonomi yang dapat membantu peneliti memahami berbagai jenis kontribusi teoretis yang dapat dilakukan. 

Menariknya, artikel ini tidak hanya menekankan pada pentingnya teori, tetapi juga pada bagaimana teori tersebut dapat diaplikasikan, divalidasi, atau bahkan dikembangkan lebih lanjut dalam konteks ekonomi sistem informasi. Pendekatan reflektif yang diambil oleh para penulis memberikan wawasan berharga bagi akademisi yang sering kali menghadapi tantangan dalam menciptakan karya ilmiah yang tidak hanya empiris, tetapi juga memberikan kontribusi teoretis yang bermakna.

Artikel yang ditulis oleh Gopal et al. (2024) menekankan bahwa kontribusi teoretis dalam penelitian Economics of Information Systems (Econ-IS) sering kali disalahpahami dan diabaikan. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai editor, artikel ini mengidentifikasi enam kritik utama yang sering muncul dalam proses review, di mana 45% dari artikel yang diajukan untuk jurnal Information Systems Research ditolak karena gagal memberikan kontribusi teoretis yang jelas dan bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa banyak peneliti yang belum sepenuhnya memahami bagaimana mengintegrasikan teori ke dalam penelitian empiris mereka, atau bahkan gagal memberikan kejelasan mengenai kontribusi teoritis yang diharapkan.

Penulis membagi kontribusi teoretis menjadi empat kategori: validasi, augmentasi, ekspansi, dan sintesis. Hanya 20% dari artikel yang direview berhasil mencapai tingkat sintesis, yaitu bentuk kontribusi teoretis tertinggi yang menggabungkan berbagai perspektif teoretis dan memberikan pemahaman baru tentang fenomena yang sedang dipelajari. Angka ini mengindikasikan bahwa sebagian besar peneliti cenderung berhenti pada level validasi, di mana mereka hanya menguji teori yang sudah ada tanpa mencoba memperluas atau mengembangkan teori tersebut. 

Artikel ini memberikan contoh konkret tentang bagaimana penelitian bisa dikategorikan ke dalam empat tipe ini, dan menunjukkan bagaimana studi yang lebih inovatif mampu menggabungkan teori dari berbagai disiplin untuk menciptakan kerangka kerja baru yang lebih holistik.

Salah satu poin penting yang diangkat oleh Gopal et al. (2024) adalah bahwa kontribusi teoretis tidak selalu harus berasal dari pengembangan teori baru. Dalam beberapa kasus, kontribusi yang signifikan dapat datang dari penerapan teori yang sudah ada ke dalam konteks yang berbeda atau melalui pengujian empiris yang ketat. 

Misalnya, penelitian yang mengeksplorasi dampak ekonomi dari adopsi teknologi baru dalam sistem informasi dapat memberikan kontribusi teoretis dengan menunjukkan bagaimana teori yang ada tentang adopsi teknologi berfungsi dalam situasi ekonomi yang berbeda. Bahkan, artikel ini mencatat bahwa sekitar 35% kontribusi teoretis dalam penelitian Econ-IS muncul dari adaptasi dan pengujian teori yang ada.

Pendekatan pragmatis yang diambil oleh Gopal et al. memberikan wawasan bagi peneliti, khususnya mereka yang berkutat dalam bidang Econ-IS, untuk memahami bahwa teori bukanlah sesuatu yang harus diperlakukan sebagai tujuan akhir. Sebaliknya, teori adalah alat yang membantu kita memahami dan menjelaskan fenomena dalam ekonomi sistem informasi. Dengan demikian, artikel ini memberikan panduan berharga tentang bagaimana peneliti dapat mengembangkan kontribusi teoretis yang lebih bermakna dan relevan, terutama dalam konteks yang semakin kompleks dan dinamis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline