Di dalam hidup ini mungkin banyak dari kalian yang sering merasa sering dimanfaatkan, terlalu banyak memberikan waktu, materi dan energi, hingga merasa tidak dihargai?
Hal ini dapat terjadi karena kita secara tidak sadar mengizinkan orang lain melakukan demikian, mungkin karena diri kita sendiri tidak mempunyai batasan. Batasan atau boundaries adalah limit untuk menandakan hal-hal mana yang diharapkan dan tidak, apa yang bisa ditolerir dan tidak, dan limit ini berlaku untuk orang lain dan juga diri sendiri.
Henry Cloud mengatakan dalam salah satu bukunya , boundaries itu seperti rumah, rumah yang biasanya dikelilingi oleh pagar, setelah itu ada pintu masuk, lalu didalam rumah tersebut masih ada banyak ruangan-ruangan lain, yaitu salah satunya adalah kamar tidur kita, ada orang-orang yang hanya bisa berada di luar pagar, ada yang bisa masuk kedalam tapi hanya sampai ruang tamu, dan ada orang yang kita izinkan untuk masuk ke kamar kita. Seperti itulah kira-kira gambaran boundaries.
Menetapkan physical space, emosional space, mental, dan juga spiritual space untuk diri kita sendiri. Batasan- batasan ini mempunyai jenis dan skala prioritas yang berbeda-beda, ada yang memang emosional, ada yang physical, lalu batasan kita terhadap orang lain juga berbeda-beda, ada yang significant other, kepada teman, ke orang tua, ada batasan-batasan yang fleksibel, big deal, dan ada juga yang cenderung sepele.
Memiliki batasan itu penting untuk dilakukan. Setting boundaries bukan hanya untuk mengontrol orang lain, tetapi untuk melindungi diri sendiri. Hal inilah yang membantu kita untuk membedakan antara posisi kita dan posisi orang lain, antara keinginan kita dan keinginan orang lain. Jadi, hidup yang akan kita jalani akan menjadi lebih otentik dan sesuai dengan values atau nilai-nilai yang kita pegang.
Menetapkan batasan adalah bentuk self-love. Kita berhak memiliki personal space dan melindungi space tersebut, dan sebagai manusia kita memiliki otonomi atas diri kita sendiri. Seperti yang sudah disebutkan diatas, boundaries adalah pelindung, kita melindungi diri dari orang-orang yang kiranya ingin memanfaatkan kita, mengontrol kita, memanipulasi kita dan kita tidak semestinya hidup menjadi people pleaser. Kebahagiaan orang lain bukanlah tanggung jawab kita.
Memiliki batasan juga membantu kita untuk membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain, karena sebenarnya hubungan sehat itu didasari oleh mutual respect. Hubungan sehat itu adalah tentang bagaimana diri kita bukan tentang apa yang kita lakukan ke orang tersebut. Sebab terkadang seseorang lebih senang berteman atau menjalin hubungan dengan orang lain, bukan karena bagaimana personality orang tersebut tetapi karena orang tersebut baik terhadap kita. Nah, masalahnya kata "baik" ini terkadang salah dimengerti. Kita menganggap orang itu baik karena mudah untuk dia melakukan sesuatu untuk kita. Mindset seperti ini tidak dapat digunakan untuk punya healthy relationship dengan orang lain. Jika kita bisa setting boundaries, maka akan mudah bagi kita mengetahui siapa saja orang yang betul-betul menghargai kita.
Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Eksistensi kita bukanlah untuk pleasing orang lain dan kita berhak untuk hidup mandiri, dalam arti tidak bergantung pada keinginan orang lain, pada perasaan orang lain, maupun pemikiran orang lain.
Walaupun memiliki batasan dan prinsip itu penting, tetapi hal ini cukup sulit untuk dilakukan, seringkali kita tidak mau terlihat ribet, ngga asik, dan kaku karena kita takut orang lain akan kecewa pada kita, hingga bahkan meninggalkan kita. Kita juga memiliki kekhawatiran jika kita memiliki batasan dan mengkomunikasikan hal tersebut pada orang lain nantinya akan terjadi konfrontasi dan alasan alasan untuk tidak melakukan setting boundaries untuk sebagian orang karena ada juga orang yang tidak mengerti mengenai konsep setting boundaries, bisa jadi karena selama ini orang tersebut tidak pernah diajarkan oleh orang terdekatnya, permasalahannya tidak semua yang kita izinkan masuk ke hidup kita itu orang yang benar-benar baik dan tulus ada juga orang-orang yang ingin "maling".
Namun sebenarnya, banyak juga dari kita yang salah mengerti tentang batasan ini, kita beranggapan bahwa memiliki batasan itu tandanya kita egois, kita hanya peduli dengan diri sendiri saja, dan kita ingin mengontrol orang lain untuk bertingkah sesuai dengan standar kita. Hal ini sama sekali tidak benar. Jika kita ingin respect terhadap orang lain, kita harus lebih dulu belajar untuk respecting diri sendiri dan menghargai orang lain itu bukan dengan selalu mengizinkan mereka untuk masuk terlalu jauh dalam diri kita.