Lihat ke Halaman Asli

Desfina Citra

22107030024 uin sunan kalijaga yogyakarta

Generasi Sandwich: Generasi yang Tidak Bisa Menikmati Gaji Sendiri

Diperbarui: 22 Mei 2023   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pict by freepik.com

"Sandwich Generation" pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller di papernya yang berjudul "The Sandwich Generation:Adult Childern of The Aging" pada tahun 1981.

 Menurut teori sandwich generation ini adalah sekelompok orang dewasa berumur 30 sampai 40 yang tidak mengurus keturunannya saja namun juga orang tua, entah itu secara fisik, emosional maupun finansial. 

Rata-rata orang yang menjadi sandwich generation itu menghabiskan uang sebanyak 10.000 dollar dan 1350 jam per tahun untuk mengurus 2 generasi tersebut.

Fenomena Sandwich generation terjadi dimana-mana, contohnya di Amerika Serikat, 12% orang tua yang mempunyai anak juga menjadi Sandwich Generation, sementara di Asia, Korea Selatan sebagai negara dengan Sandwich Generation tertinggi.

Sandwich generation bisa ada atau terjadi karena life expectancy manusia yang semakin tinggi atau manusia hidup lebih lama.

 Seiring berjalannya waktu, definisi dari Sandwich Generation mulai berubah, terdapat pula istilah "double sandwich" contohnya yaitu orang tua diumur 60an yang masih membantu anaknya dengan cara membantu mengurus cucunya, supaya si anak tetap bisa bekerja, dan dengan waktu yang bersamaan ia juga harus mengurus orang tuanya yang sudah berumur 90an.

Di Indonesia sendiri, banyak fresh graduate yang belum menikah, baru mulai bekerja bahkan belum mendapatkan pekerjaan namun sudah dibebani masalah finansial. Misalnya harus membayar utang orang tua, membiayai sekolah adik-adiknya.

Berada di posisi seperti ini tentunya tidak mudah, depresi dan perasaan terisolasi adalah hal-hal yang sering dialami oleh generasi sandwich. Hal ini wajar terjadi, karena ketika seseorang harus membagi focus ke beberapa orang maka akan susah untuk focus ke diri sendiri dan kehidupan pribadi.

 Seperti yang dibahas pada satu di studi tahun 2010, tentang bagaimana generasi sandwich cenderung mengabaikan factor kesehatan mereka, seperti soal makan dan olahraga dan untuk generasi sandwich yang sudah berkeluarga tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan dalam hubungan pernikahannya, karena mereka tidak ada waktu untuk pasangannya,

Sayangnya, sulit untuk kita menghindari perangkap sebagai generasi sandwich, karena kita sebagai society memang diekspektasikan untuk mengurus orang tua juga, tidak hanya mengurus diri sendiri maupun anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline