Lihat ke Halaman Asli

Desyinta Chandra

Mahasiswa Universitas Trisakti

Tugas Mata Kuliah Etika Prof Dr Apollo (Daito)

Diperbarui: 18 Mei 2020   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Etika Kebahagiaan / Etika Eudaimonia ( Aristoteles )

Aristoteles adalah salah satu murid terkemuka Plato (427-348SM), seorang tokoh pemikir idealis.

Etika Kebahagiaan 

Menurut Aristoteles, setiap tindakan manusia pasti memiliki tujuan, sebuah nilai. Tujuan akhir dari setiap manusia adalah kebahagiaan ( jika orang sudah merasa bahagia maka tidak ada yang akan diinginkan lagi ).

Menurt Aristoteles, aktifitas yang menyebabkan kebahagiaan harus dijalankan menurut asas "keutamaan". Hanya aktifitas yang disertai keutamaan yang dapat membuat manusia bahagia.

Dalam bahasa Yunani kebahagiaan dikenal dengan istilah eudaimonia (eUScauovia). Kata ini memiliki 2 suku kata "en" yang artinya "baik, bagus" dan daimon yang berarti "roh, dewa, kekuatan batin".

Eudaimonisme adalah pandangan hidup yang menganggap kebahagiaan sebagai tujuan segala tindak - tanduk manusia. Secara etimologi kebahagiaan berarti keadaan senang, tentram terlepas dari segala yang menyusahkan.

Aristoteles juga mengemukakan bahwa untuk dapat mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu;

1. Kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan serta kekuasaan

2. Kemauaan

3. Perbuatan baik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline