Gapura merupakan sarana penting yang di perlukan pada satu wilayah. Gapura bukan hanya merupakan bangunan fisik saja namun lebih memiliki fungsi dan arti tersendiri sebagai pintu gerbang, tanda batas provinsi, Kabupaten, kota atau gampong. Gapura bukan semata-mata bangunan fisik yang diartikan sebagai pintu gerbang, tanda bataskota, kabupaten, desa atau kampung. Menurut tradisi, gapura merupakan wujud ungkapan selamat datang yang familiar, semanak, welcome. Gapura mewakili keramahan dan rasa hormat tuan rumah kepada setiap orang atau tamu yang datang.
Kegiatan pembuatan gapura ini adalah salah satu program kerja dalam menyambut dan memeriahkan HUT RI yang ke 78 sebagai bentuk pengabdian selama KKN kepada Desa Tumbang Lawang, Kecamatan Pulau Malan, Kabupaten Katingan Palangkaraya. Terdapat 2 desain gapura untuk 3 jalan yaitu 1 (satu) untuk gapura utama dan 2 untuk jalan lainnya di Desa Tumbang Lawang. Dalam rangka pembuatan gapura bukan hanya melibatkan anak KKN Kelompok 20 Universitas Palangka Raya saja tetapi bekerja sama dengan masyarakat desa tersebut
Pada ke 3 (tiga) gapura yang terdapat elemen talawang yang terletak di depan gapura, pada talawang tersebut terdapat tanggal kemerdekaan Republik Indonesia di sebelah kanan, disebelah kiri terdapat HUT Ke 78 RI yang mana merupakan usia kemerdekaan RI tahun ini dan pada setiap talawang terdapat elemen ornamen khas Dayak. Setiap desain gapura yang dibuat memiliki makna masing-masing. Gapura utama yang terlihat dari bentuk yang dihadirkan yaitu terdapat atap berbentuk atap pelana dan gapura memanjang dan terhubung merupakan bentuk yang terinspirasi oleh Huma Betang yaitu merupakan rumah adat suku Dayak. Gapura ke 2 dan 3 berbentuk bambu runcing yang terinspirasi dari perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H