Kab. Malang- Minggu, 23 Juni 2019 Mahasiswa KKN UM 2019 yang bertepatan di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedanga, melakukan gerakan peduli pariwisata sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap potensi pariwisata yang terdapat di desa tersebut. Desa Sidodadi berlokasi bertetangga dengan Dusun Bajulmati Desa Gajahrejo, berdekatan dengan jajaran pantai selatan yang memiliki keindahan laut dan pantai yang beragam dan mempesona. Selain dengan laut dan pantainya, keindahan alam yang lain juga dapat dinikmati seperti perbukitan yang ada di sekeliling dusun dan terdapat pula goa coban atau dalam Bahasa Indonesia adalah air terjun.
Di Desa Sidodadi memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan seperti keindahan alam gua coban yaitu Goa Coban Perawan. Goa Coban Perawan merupakan salah satu tempat yang masih terjaga keasriannya serta lokasi yang sangat strategis dengan di kelilingi oleh perbukitan tanah kapur.
Pengembangan tempat ini tidak hanya dilakukan secara individu oleh Mahasiswa KKN namun juga mengikutsertakan peran dari anak-anak muda yang ada di desa tersebut. Anak-anak muda ini, diajak untuk sama-sama mengembangkan potensi desa tempat mereka tinggal dengan diberi bekal mengenai materi kepariwisataan, keorganisasian, dan pencangkokan tanaman. Anak-anak muda ini merupakan siswa SMP 4 PGRI Sidodadi yang juga merupakan anggota OSIS di sekolahnya. Disini mereka berperan dengan sebutan "Kader Wisata Cilik".
"Cikal bakal dari kesadaran pariwisata ini kita ajak dari teman-teman osis SMP PGRI 4 yang kebetulan berlokasi di desa sidodadi dusun umbulrejo. Harapan dari ajakan tersebut dapat memberikan kesadaran akan potensi wisata di desanya." Tutur harapan dari salah satu mahasiswa penggagas dari adanya Kader Wisata Cilik tersebut
Kader Wisata Cilik merupakan organisasi yang dicanangkan dan dibentuk oleh Mahasiswa KKN Sidodadi dengan upaya sebagai wadah untuk mengelolah, melestarikan dan merawat potensi wisata yang ada dalam desa tersebut khusunya untuk saat ini potensi wisata yang ada salah satunya adalah Goa Coban Perawan. Pembentukan organisasi tersebut sebagai upaya Mahasiswa KKN dalam sadar potensi wisata desa agar dapat dikelola oleh warga sekitar dan dapat membuahkan hasil yang menguntungkan.
Kader Wisata Cilik ini dibekali ilmu dalam pengolaan tempat wisata ini. Salah satunya adalah mengenai pencangkokan tanaman langka. Cangkok merupakan salah satu teknik dalam memperbanyak bibit tumbuhan. Teknik ini biasanya dilakukan untuk memperbanyak bibit pada tanaman dengan bibit unggulan. Tanaman yang digunakan pada kesempatan ini adalah Pohon Buah Tin.
Agenda pencangkokan ini diinstruksikan sendiri oleh Mahasiswa KKN kepada para Kader Wisata Cilik. Setelah memberikan penjelasan, pencangkokan juga dilakukan sendiri oleh para kader. Secara teori pencangkokan dilakukan dengan menguliti seluruh bagian batang pohon yang sudah berwarna coklat sepanjang 5-10 cm. bagian yang telah terkuliti dihilangkan sisa-sisa getahnya dan dibiarkan hingga kering. Setelah bagian ini kering, kemudian ditutupi dengan tanah subur yang memiliki unsur hara tinggi lalu dibungkus oleh plastik yang diikat pada kedua ujungnya. Setelah itu disirami setiap harinya sampai tumbuh akar dan bisa dipotong lalu ditanam. Tumbuhnya akar ini bisa memakan waktu selama 2 minggu sampai 2 bulan lamanya.
Namun disisi lain terdapat cara yang lebih efisien didapatkan dari Bapak Agus Hariadi yang merupakan petani tanaman langka di Kecamatan Bantur. Menurut pengalaman beliau cara yang paling efisien untuk melakukan cangkok tanaman adalah dengan menguliti seperenam dari bagian batang pohon sepanjang 3-5 cm (tergantung ukuran batang), lalu agar getahnya cepat hilang digosok-gosok dengan bawang merah. Setelah itu bagian yang dikuliti ini ditutupi dengan tanah subur yang dicampuri dengan sekam padi setelah itu dibungkus oleh plastik dan diikat pada kedua ujungnya. Sekam yang digunakan ada dua jenis, yaitu sekam yang telah digosongkan dan sekam biasa. Komposisi antara tanah, sekam gosong, dan sekam biasa adalah 2:1:1. Dengan teknik ini bisa diperoleh hasil cangkokan selama kurang lebih 12 hari saja, tuturnya.
Hasil dari cangkok tanaman ini nantinya akan ditanam pada kawasan pariwisata Goa Coban Perawan dan daerah pariwisata yang terdapat di Desa Sidodadi sebagai bekal daya tarik tersendiri untuk parawisatawan yang akan datang. Dalam hal ini, didukung masyarakat sekitar terhadap program yang dirancang oleh Mahasiswa KKN melalui Kader Wisata Cilik yang telah dibentuk.
"Semoga Kader Wisata Cilik tidak hanya ada saat kami (KKN UM) disini, namun dengan adanya niat dan semangat tinggi teman-teman dari SMP PGRI 4 kami optimis Kader Wisata Cilik dapat berkembang dan tercipta seperti harapan awal yakni sadar akan potensi wisata di daerahnya." Ucap salah satu Mahasiswa KKN tentang harapan adanya Kader Wisata Cilik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H