Burung Cenderawasih merupakan salah satu fauna endemik dari wilayah Papua, selain itu hewan ini dapat ditemukan di wilayah Papua New Guinea, dan Australia Timur. Di wilayah Papua sendiri, merupakan surga bagi burung Cenderawasih yang memiliki bulu yang berwarna indah dan dapat menari untuk memikat pasangannya dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Burung Cenderewasih merupakan anggota dari famili Paradisaeidae,Ordo Passeriformes.
Orang Papua sendiri mengganggap Burung Cenderawasih Sebagai perwujudan dari surga karena bulunya yang memiliki motif dan warna yang indah. Secara etimologi dari Cenderawasih berasal dari dua kata yaitu "cendra" yang berarti dewa-dewi bulan dan "wasih" yang berarti utusan. Burung Cenderawasih memiliki 43 spesies yang tersebar di wilayah Papua, Papua New Guinea, Australia Timur, dan Maluku, 30 diantaranya tersebar di wilayah Papua.
Burung Cenderawasih sejak dahulu sering diburu oleh masyarakat Papua dan hal ini sangat lumrah karena memiliki ciri khas tersendiri dibulunya. Burung Cenderawasih yang berhasil diburu tidak di konsumsi, melainkan digunakan untuk aksesoris seperti hiasan kepala dan tradisi yang ada seperti upacara. Sehingga hingga saat ini burung endemik ini mengalami kepunahan.
Menurut Tim World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, dari sekitar 32.202 Ha hutan di Distrik Nimbokrang, sekitar 7.750 Ha telah digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, hal ini mengakibatkan habitat burung cenderawasih di daerah tersebut terancam. Pemerintah Papua telah mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dengan menghimbau untuk menjaga habitatnya dan tidak memakai aksesoris dari burung asli, melainkan menggunakan aksesoris yang berbahan sintesis. Penyebab punahnya burung ini disebabkan oleh beberapa faktor, Berikut beberapa alasan burung ini terancam.
- Penggunaan bulu oleh masyarakat Papua
Sudah sejak dahulu masyarakat Papua memanfaatkan bulu Burung Cenderawasih untuk sebagai hiasan kepala ataupun pakaian adat dari suku yang ada di Papua. Hiasan tersebut biasanya digunakan sebagai ritual, upacara adat sehingga menyebabkan berkurangnya populasi Burung Cenderawasih.
- Kehilangan Habitat
Deforestasi juga turut andil dalam kehilangan populasi burung ini. Banyak sekali hutan yang ditebang untuk kepentingan manusia, hutan yang ditebang dijadikan sebagai lahan terbuka seperti perkebunan dan pemukiman. Hilangnya tempat tinggal membuat Cenderawasih kesulitan untuk mencari tempat untuk kelangsungan hidup.
- Terjadinya Perburuan Liar
Banyak sekali kasus perburuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, hal ini karena burung endemik ini memiliki bulu yang indah dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, biasanya bulu yang dijual digunakan sebagai aksesoris topi wanita di Eropa.
- Daya Regenerasi yang rendah
Burung Cenderawasih merupakan salah satu burung yang berkembang biaknya lambat. Hal ini dikarenakan betina burung ini hanya bertelur dua hingga tiga butir dalam satu masa kawin. Burung ini butuh yang lama untuk merawat anak hingga dewasa, apabila tiak keseimbangan antara burung yang lahir dan yang diburu maka kemungkinan suatu saat nanti Burung Cenderawasih akan punah.
Itulah artikel tentang Burung Cenderawasih yang sebagai ikon Papua. Sudah saatnya kita menjaga populasi dialam liar sana agar burung tersebut tidak mengalami punah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H