Lihat ke Halaman Asli

Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering pada Tanaman Pangan

Diperbarui: 4 Mei 2023   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kamis, 04 Mei 2023, 01:10 WITA

Indonesia merupakan negara agraris yang ada di Asia Tenggara. Negara dengan iklim tropis ini memiliki luas daratan mencapai + 191,09 juta ha. Luas tersebut merupakan total daratan dari pulau-pulau yang ada di Indonesia. Karakteristik lingkungan atau biofisik di Indonesia cukup beragam, terutama dalam peranannya dalam bidang pertanian. Karakteristik tersebut meliputi keragaman bahan induk, jenis tanah, iklim dan topografi. 

Selain faktor biofisik, aspek lain yang juga berkaitan dalam pemanfaatan dan pengembangan lahan antara lain aspek sosial, ekonomi serta kearifan lokal. Pengembangan pertanian di lahan kering masih terbuka lebar, mengingat luasnya masih sangat besar dibandingkan dengan lahan sawah. 

Lahan kering di Indonesia sangat luas sekitar 60,7 juta hektar atau 88,6% dari luas lahan sawah yang hanya 7,8 juta hektar atau 11,4% dari luas lahan Dari total luas lahan kering yang ada, sebagian besar terdapat di dataran rendah dan sesuai untuk budidaya pertanian penghasil bahan pangan seperti padi gogo, jagung, kedele, kacang tanah). 

Lahan kering juga penghasil produk pertanian dalam arti luas lainnya, seperti perkebunan, peternakan, kehutanan dan bahkan perikanan (darat), apalagi di luar Jawa yang memiliki lahan sangat luas dan belum banyak dimanfaatkan (< 10%). Dari sebagian luasan lahan kering yang tidak diusahakan secara optimal, dapat menjadi alternatif pilihan dan merupakan peluang untuk pengembangan tanaman pangan, mengingat selama ini potensi itu terkesan seperti terabaikan.

Lahan adalah permukaan bumi yang mencakup iklim, topografi/relief, hidrologi serta keadaan/jenis vegetasi. Selain itu lahan terdiri dari tanah, bahan induk/batuan, mineral dan unsur hara yang terkandung dan memiliki fungsi yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Sifat lahan dapat berupa atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang terukur atau dapat diperkirakan, seperti sifat fisik tanah (tekstur tanah dan struktur tanah), temperatur dan sebagainya. 

Salah satu fungsi lahan yaitu untuk dimanfaatkan dan dikelola oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidup. Lahan kering dapat diartikan sebagai kegiatan budidaya/pengelolaan bukan sawah yang diusahakan di bagian hulu pada daerah aliran sungai (DAS) atau lahan atas (upland) yang terdapat di daerah kering (air terbatas) dan menggunakan sistem tadah hujan sebagai sumber ketersediaan air). Pemanfaatan lahan di daerah ini disesuaikan dengan kemampuan lahan untuk menghindari terjadinya degradasi tanah atau erosi. Pengelolaan lahan atas dapat menerapkan kaidah konservasi tanah dan air sehingga dapat menjaga keberlanjutan kualitas sumber daya alam. 

Pada masyarakat pengertian lahan kering merupakan pengelolaan/pengolahan lahan dengan menerapkan penggunaan air pada budidaya tanaman sepenuhnya pada air hujan dan tidak terjadi genangan air dalam jangka waktu yang lama Penggunaan lahan kering oleh masyarakat secara umum dalam bidang pertanian dikelompokkan menjadi fungsi produksi dan fungsi lingkungan biotik. Adapun fungsi produksi sebagai basis atau penunjang dalam produksi untuk menyediakan makanan, pakan ternak, bahan-bahan biotik lain dan sebagainya misalnya pekarangan, ladang/huma, lahan perkebunan dengan total luas 63.4 juta ha (33.7%) dari total luas Indonesia. Pemanfaatan lahan kering terbesar pada budidaya pertanian di bidang perkebunan baik perkebunan swasta, negara dan rakyat di mana luasnya mencapai 13.4 juta ha, kemudian 18,5 juta ha untuk lahan tegalan/kebun yang luasnya 18.5 juta ha.

Pengelolaan lahan kering adalah proses manajemen yang dilakukan untuk mengoptimalkan produktivitas dan meminimalkan degradasi tanah pada lahan yang tidak memiliki akses yang cukup terhadap air. Secara umum, pengelolaan lahan kering meliputi pengaturan penggunaan lahan, manajemen tanaman, pengelolaan air, dan perlindungan lingkungan. Pengelolaan lahan kering  sangat penting karena lahan tersebut seringkali tidak produktif atau tidak optimal dalam menghasilkan tanaman. Karna ada beberapa faktor yang mempengaruhi lahan kering antara lain kondisi iklim yang kering, rendahnya curah hujan, dan tanah yang tidak subur. Oleh karena itu, pengelolaan lahan kering yang tepat sangat diperlukan untuk memaksimalkan hasil panen dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa cara dalam pengelolaan lahan kering yaitu:

  • Penanaman tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan kering
  • Memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan kering sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Tanaman yang sesuai adalah tanaman yang tahan kekeringan, tahan terhadap panas, dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
  • Penggunaan sistem irigasi yang tepat
  • Lahan kering membutuhkan irigasi yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sistem irigasi yang tepat dapat membantu menghemat air dan mengoptimalkan penggunaan air untuk tanaman.
  • Pemberian pupuk yang tepat
  • Pemberian pupuk yang tepat dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman. Pupuk organik dan pupuk anorganik dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pemilihan jenis pupuk yang tepat harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan kondisi lahan.
  • Pemanfaatan teknologi yang tepat
  • Pemanfaatan teknologi yang tepat dapat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk. Contohnya adalah penggunaan sistem irigasi tetes dan aplikasi teknologi digital untuk memonitor kondisi tanaman dan ketersediaan air.
  •  Praktik konservasi tanah
  • Praktik konservasi tanah seperti penanaman tanaman penutup tanah atau tanaman penyimpan nitrogen dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, penggunaan teknik pertanian berkelanjutan seperti rotasi tanaman juga dapat membantu mengurangi erosi tanah dan menjaga kesuburan tanah.

Optimalisasi lahan kering diperlukan upaya strategis dalam pengelolaan agar dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pertanian secara optimal mengingat beberapa kendala antara lain :

1. Sebagian besar lahan kering tingkat kesuburannya rendah dan sumber pengairan terbatas kecuali dari curah hujan yang distribusinya tidak bisa dikendalikan sesuai dengan kebutuhan;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline