Lihat ke Halaman Asli

Pedang Bermata Dua bagi Identitas Nasional dan Generasi Milenial

Diperbarui: 5 Juli 2023   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: @wijayaakusumaa

Oleh: Desak Nyoman Pashita Savitri, Program Studi Kedokteran, Universitas Pendidikan Ganesha

Dalam perjalanan waktu yang terus mengalir, generasi milenial menjadi salah generasi yang kini menggantikan generasi sebelumnya sebagai penerus bangsa. Dengan berkembangnya teknologi bersamaan dengan hadirnya generasi ini, berbagai cara dilakukan oleh para penerus bangsa untuk menjaga Identitas Nasional. Lantas, bagaimana cara generasi milenial menjaga Identitas Nasional?

Teknologi yang kini terus berkembang membantu generasi penerus bangsa menyuarakan pendapatnya secara bebas dan mereka bisa mendapatkan informasi lebih mendalam dan terperinci. Namun, hal ini berarti mereka dapat mengakses teknologi secara bebas bahkan hingga melewati batas wajar. Perkembangan teknologi tersebut bagaikan pedang bermata dua bagi bangsa kita. Cyber bullying yang telah marak terjadi pada remaja hingga anak-anak mengetahui mereka aman dalam lindungan teknologi itu sendiri, dan kebanyakan pemuda yang menjadi individualis dan tidak peduli dengan sekitarnya menjadi kelemahan dari teknologi yang tidak digunakan dengan tepat.

Tetapi, setiap tempat yang gelap tentu memiliki cahaya terangnya sendiri. Hadirnya teknologi yang kini semakin maju pun juga memajukan pemuda harapan bangsa yang terus bersuara untuk menjaga kelestarian lingkungan, budaya, dan adat Indonesia. Tak hanya itu, hadirnya berbagai informasi terkecil pun dapat memberikan dampak besar seperti RKUHP yang kemarin ditolak keras oleh para mahasiswa semua berawal dari terkenalnya hashtag #SemuaBisaKena di berbagai unggahan sosial media para pemuda. Tak hanya itu, hadirnya teknologi memberikan kesempatan bagi para generasi milenial menyuarakan pendapat dan mendapat dukungan tanpa susah payah. Seperti usaha seorang anak SMP bernama Syarifah berpendapat mengenai rusaknya sumur dan rumah neneknya akibat truk perusahaan cina yang diizinkan oleh Pemerintah Kota Jambi hingga ia dilaporkan pemerintah. Banyak yang memberi dukungan pada Syarifah dan mengecam Pemerintah Kota Jambi karena dianggap tidak bisa menerima kritik dari warganya sendiri.

Dengan adanya teknologi yang bagai pedang bermata dua ini, penggunaannya yang bijak dapat membantu Indonesia semakin maju dan terus menjaga identitas nasional bangsa Indonesia yang tak hanya dari keanekaragaman budayanya, tetapi juga menyuarakan pendapatnya demi Indonesia yang semakin sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline