Lihat ke Halaman Asli

Praktik Baik: Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Aplikasi Canva untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa

Diperbarui: 7 Desember 2022   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

SITUASI

Menulis dalam bahasa Inggris termasuk aktivitas yang masih tergolong sulit bagi kebanyakan peserta didik karena bahasa Inggris adalah bahasa asing yang jarang digunakan oleh peserta didik sehari-hari. Banyak peserta didik tidak dapat menulis dalam bahasa Inggris dengan baik meskipun mereka mempelajari Bahasa Inggris sejak duduk di bangku SD atau SMP. Kegiatan menulis di kelas menjadi kegiatan belajar yang dihindari karena sebagian besar peserta didik merasa bahwa menulis tidak menarik dan sulit bagi mereka (Arihasta & Basthomi, 2019). 

Menulis memerlukan proses dan waktu agar peserta didik dapat menulis dengan baik. Menurut Harmer (2007), menulis berbeda dengan berbicara. Produk akhir dari menulis tidak bersifat instan. Artinya, diperlukan proses untuk peserta didik, yakni mereka harus memikirkan ide-idenya, memilih kosakata, menulis, mengedit, dan kemudian mempublikasikannya. Selain itu, guru memiliki peran penting untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan tulisannya.

Permasalahan menulis juga dialami oleh sebagian besar peserta didik SMK Negeri 1 Busungbiu. Peserta didik mengalami kesulitan dalam mencari ide, menulis kalimat dan merangkai kalimat dalam Bahasa Inggris. Sebagai guru, saya perlu mencari model ataupun media pembelajaran yang inovatif untuk mengatasi kendala dalam menulis yang dialami oleh peserta didik yang saya ajar. Dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif, tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Pendekatan proses adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan di kelas menulis. Salah satu model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan proses adalah Pembelajaran Berbasis Proyek. Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Hal ini sesuai dengan implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 

Model Pembelajaran Berbasis Proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain. Karakteristik model pembelajaran ini antara lain: Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk; Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan; Proyek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat; Melatih kemampuan berpikir kreatif; Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018).

Selain itu, dalam menghasilkan sebuah karya tulis di era teknologi sekarang ini, peserta didik diharapkan memiliki konsep yang inovatif untuk menciptakan daya tarik tulisan. Peserta didik hendaknya memanfaatkan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan semangat dalam menulis.

TANTANGAN

Dari hasil analisis kajian literatur dan wawancara pakar, ditemukan akar permasalahan dari rendahnya kemampuan menulis peserta didik adalah model pembelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan menulis masih kurang efektif. Dalam pembelajaran di kelas, guru masih menggunakan metode ceramah, dan peserta didik mengerjakan soal latihan setelah mendengarkan penjelasan guru. Guru juga hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Menjadi tantangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan dapat meningkatkan minat peserta didik serta meningkatkan kemampuan menulis peserta didik.

Selain model pembelajaran, memilih media pembelajaran yang tepat juga menjadi suatu tantangan bagi guru. Media pembelajaran yang digunakan di kelas sebaiknya adalah media yang menarik dan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu tantangan bagi guru di zaman digital adalah dengan menerapkan media yang berbasis teknologi.

Salah satu topik Bahasa Inggris di Kelas XI Semester 1 adalah invitation (undangan). Peserta didik diharapkan dapat menulis undangan formal berbentuk surat atau kartu. Selain menerapkan model pembelajaran berbasis proyek, saya juga menggunakan Canva sebagai media bagi peserta didik untuk membuat produk, yakni kartu undangan digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline