Dalam dua bulan di awal tahun 2023 sudah banyak orang merencakan tanggal untuk meminang secara sah pasangannya, entah itu di luar aspek tuntutan internal hubungan mereka atau ego diantara keluarganya.
Secara fundamental mengenal sosok pasangan itu tidak mudah, walaupun penulis belum pernah merasakannya yang mengakibatkan menjadi seorang pengidap disabilitas yaitu 'Tuna Asmara'. Tidak mudah karena, adakalanya seorang yang kita kenal sebagaimana di sosial media, pertemanan atau ke ranah ruang lingkup keluarganya hal itu semua kontradiksi.
Setiap Manusia mempunyai fitrahnya masing-masing yang sudah diberikan ciri khas unik, kepribadian unik, dan beberapa aspek kehidupan yang berbeda satu sama lain.
Pria yang berkewajiban untuk menjadi seorang imam nantinya dalam keluarga yang dibina, yang pastinya akan memiliki hasrat untuk memiliki anak sebagai penerus generasi entah apa yang diteruskan oleh sang anak.
Sudah hal yang konkrit seorang pria tidak akan memilih pasangan yang 'kurang baik' untuk menjadikan ibu bagi generasi penerusnya. Untuk penerus genetik keluarga, mempertahankan perekonomian atau menjadi pejuang intelek.
Bila sudah meyakinkan diri untuk mengeyam jenjang kisah asmara yang berkelanjutan, kemungkinan sudah memikirkan aspek lainnya dalam menjadi pasangnnya untuk menjadi istri. Sisi saat dia emosi, reaksi saat dalam tekanan ataupun pola pikir memandang sesuatu hal. Bukan hal yang mudah untuk memilih pasangan, orang yang sedang 'jomblo' bisa dikatakan sedang memikirkan hal tersebut dan lebih memilih untuk sendiri agar tidak merasakan rasanya kecewa atau sedang memantaskan diri untuk memikat seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H