Lihat ke Halaman Asli

Kekesalan Kita pada Orang Lain Berasal dari Sikap Kita Sendiri

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Seorang tukang roti disebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani, ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram.

Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh satu kilogram, yakinlah ia bahwa petani itu telah melakukan kecurangan.

ia lalu melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan kesidang pengadilan. Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, "Tentu kau mempunyai timbangan? " Tidak, tuan Hakim, "Jawab petani.

"Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau jual itu?" tanya hakim. Petani itu menjawab.

"Ah, itu mudah sekali dijelaskan tuan hakim, Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu.

Ternyata roti yang dijual oleh tukang roti itupun beratnya kurang dari 1 kilogram, dan tukang roti itupun harus berhadapan dengan hakim.

Cerita ini menandakan bahwa cukup banyak contoh dikehedupan sehari-hari, bahwa kekesalan kita pada orang lain berasal dari sikap kita sendiri pada orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline