Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya psikologis pengendara dalam mengemudi

Diperbarui: 30 Januari 2024   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar.https://psikotessim.com/

Apa yang kalian pikirkan saat melihat Gambar diatas?, apakah pengendara motor tersebut kehilangan kendali?, Menabrak kendaraan yang lain, atau memang pengendara tersebut masih belum Mahir dalam mengemudi Sehingga berpotensi menyebab kan suatu musibah yang biasa disebut “kecelakaan lalu lintas”? 

Hal Ini adalah momok bagi Pengguna jalan  yang terkadang bisa saja terjadi di suatu waktu. bahkan yang sudah berpengalaman dalam mengemudi kadang masih bisa saja mengalami Kecelakaan yang begitu parah sehingga terkadang bisa merenggang nyawa.

Apapun penyebabnya,  kita tidak bisa membalas dan melawan  apapun Yang  sudah ditakdirkan datang dari langit.  akan tetapi, kita mampu mengingat dan mempelajari kembali sesuatu dan penyebab dibalik itu semua. musibah-musibah yang terjadi di jalan Raya, biasanya terjadi dikarenakan ada 2 penyebab yaitu Kesalahan dalam Manusia nya itu sendiri/ Human Error, dan Bisa saja terjadi sesuatu yang membuat kendaraan  menjadi kehilangan kendali dan menyebabkan kecelakaan yang begitu parah salah satu contohnya adalah Rem Blong. 

Namun, dibalik itu semua kembali lagi kepada kesiapan para pengemudi dalam mengemudi kendaraannya. apakah sudah siap dalam mengemudi dengan baik , dan memeriksa kembali kondisi kendaraan apakah layak untuk Digunakan atau tidak. 

Mengenai topik mengemudi dan menggunakan kendaraan dengan baik, psikologis pengendara adalah faktor terpenting dalam mengemudi dan menggunakan kendaraan dengan baik, sehingga tidak menjadikan kendaraan tersebut menjadi malapetaka bagi pengendara lainnya yang sudah berpengalaman dalam mengemudikan kendaraan. dikarenakan apapun yang terjadi di Jalan merupakan sebuah perilaku dari pengendara yang mempunyai watak yang berbeda, dan saling membedakan diantara yang lainnya.  oleh karena itu dibutuhkan sesuatu yang bisa mengatasi kondisi tersebut untuk membentuk suatu harapan dan keselamatan bagi pengguna jalan


 Salah satu solusi yang bisa kita lakukan dalam  mengatasi itu semua adalah dengan mengikuti tes psikologi dalam pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi).

Dengan mengikuti tes psikologi ini, calon pengguna SIM, akan mengetahui lebih lanjut, apa penyebab pengemudi mengemudikan kendaraannya  seperti itu, mengapa pengemudi mungkin sering tidak mau mengalah dengan pengemudi lainnya, Kebut-kebutan, menyalip kendaraan lain, suka melanggar lalu lintas , dan  bagaimana keputusan atau solusi yang harus pengemudi lakukan ketika berada situasi yang sulit , yang melibatkan banyak kendaraan yang menentukan siapa yang harus maju duluan dan harus mundur untuk sementara untuk mempersilahkan pengemudi lainnya untuk melintas. 

Hal-hal tersebut biasa terjadi di Jalanan kecil yang terkadang mempunyai perempatan/pertigaan yang kecil pula, sehingga para Pengemudi di uji kesabarannya apakah mereka mampu melewati jalanan tersebut dengan baik dan sabar tanpa dengan keributan atau hal merugikan lainnya.

Tes psikologis juga dipercaya mampu untuk meminimalisir terjadinya Kecelakaan, pelanggaran, serta hal-hal  yang membahayakan pengemudi dan para pengemudi lainnya.


Melansir dari Beritasatu, Pemerhati masalah Transportasi Budiyanto menilai bahwa,

“Kualitas konsentrasi manusia pada saat beraktivitas, termasuk saat mengendarai kendaraan bermotor dapat dilihat dari aspek psikologis. Begitu pentingnya aspek psikologis untuk diketahui bagi pemohon SIM (Surat Izin Mengemudi) dengan cara memberlakukan tes psikologis. persyaratan tes psikologis itu selain merupakan amanah Undang-undang juga merupakan suatu kebutuhan untuk menekan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas”, Ucap Budianto Senin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline