Lihat ke Halaman Asli

Cita-citanya Menjadi Cleaning Service

Diperbarui: 11 April 2016   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nur… seorang lelaki yang baru saya kenal seminggu. Orangnya tinggi kurus…namun semangatnya tidaklah kerdil. Nur adalah seorang supervisor cleaning service. Orangnya kocak namun sangat tegas dengan bawahan. Kisahnya membuat saya (dan kami) kagum.

Nur hanyalah lulusan SMP. Saat jalan-jalan di sebuah mall di Makassar sewaktu kecil, Nur melihat mbak-mbak dan mas-mas cleaning service bekerja membersihkan mall tersebut. Penuturannya, mbak-mbak dan mas-mas itu tampak cantik dan cakep…setidaknya berdandan…dan pekerjaannya tidak berat. Dan saat itulah terbesit di hati, ia ingin menjadi seorang cleaning service. Sebuah cita-cita yang mungkin tak pernah diimpikan oleh siapapun.

Benar saja, selepas SMP dan (kebetulan) tidak punya biaya lanjut sekolah, Nur mendaftarkan diri menjadi cleaning service di sebuah perusahaan internasional penyalur jasa (termasuk jasa cleaning service). Perusahaan yang bermarkas di Denmark itu juga terkenal baik di Indonesia. Di tahap awal, ia disalurkan menjadi cleaning service di mall dan beberapa perusahaan di Makassar. Karena etos kerjanya baik, ia sampai ditawari oleh perusahaan papan atas untuk langsung menjadi pegawainya. Namun ia menampik tawaran itu. Alasannya, ia mendapat banyak pelajaran berharga dari perusahaannya saat ini dan tidak mau menjadi seorang ‘lupa kacang akan kulitnya’.

Total 10 bulan ia habiskan menjadi cleaning service. Lalu, dipromosikan menjadi team leader. Hanya setahun mengenyam team leader, ia dipromosikan menjadi supervisor hingga sekarang. Kesehariannya yang sederhana namun tegas dan berkomitmen membuat saya kagum padanya. Mungkin ia dianggap galak bagi bawahannya tetapi ia menjadi di posisi sekarang ini karena merangkak dari bawah. Ia tahu apa yang benar dan tidak benar, salah dan tidak salah dari bawahannya.

Dan melalui Nur, saya belajar satu pelajaran kehidupan bahwa sesederhana apapun cita-cita itu, bila dilakukan dengan tekun dan passion, semua akan berbuah pada waktunya…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline