Lihat ke Halaman Asli

Dere Linggau

Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Tokoh Fiksi Idola (1)

Diperbarui: 4 November 2020   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumen pribadi) Novel Tere Liye dengan judul Negeri Para Bedebah

"Siapa sih idola fiksi yang kamu harapkan menjadi nyata?"

Demikianlah pertanyaan dari salah satu admin grup Facebook yang menjadi pejuang literasi

Ada sekitar 83 komentar dari anggota yang menjawab dan saya pun ikut andil untuk meramaikan grup

Saya menjawab bahwa sangat mengidolakan Thomas, yaitu tokoh utama pria di buku fiksi karangan Tere Liye.

Bagaimana saya tidak mengidolakannya? Dia seorang petarung, pengusaha kaya raya, hidupnya penuh petualangan dan juga masih jomblo (ini serius loh yah... sejak membaca buku ini saya mulai sadar bahwa seseorang juga perlu keahlian, apalagi saya seorang wanita yang sering berpergian sendiri jadi mulai menekuni ilmu bela diri yaitu karate dan next time Muay Thai... tapi baik fiksi atau nyata, saya tetap tidak bisa mendekatinya karena Thomas terlalu tinggi, tidak bisa saya raih... Hahahaha)

Thomas adalah keturunan etnis Tionghoa yang dibesarkan di panti asuhan setelah keluarganya hancur dan orang tuanya menjadi korban keserakahan orang-orang terdekatnya

Setelah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri, Tomi (panggilan kesayangan dari kakeknya) kembali ke Indonesia, di usianya yang ke 33 tahun, Thomas sudah memiliki perusahan konsultan keuangan ternama.

(Dokumen pribadi) Novel yang menjadi sekuel dari Negeri Para Bedebah

Thomas tidak mempunyai kakak ataupun adik, awalnya ia mengira bahwa dia sebatang kara tetapi setelah keadaan yang kondusif pasca tragedi, kakek, om dan tantenya datang mencari dan menemukan Thomas tinggal di asrama panti asuhan berkat kebaikan tetangganya yang menolong dirinya.

Tidak mudah untuk seorang anak kecil berjuang melupakan kenangan buruk yang terjadi di depan matanya, syukur-syukur psikologis nya tidak terganggu tetapi karena hal ini pula yang membuat Thomas tidak bisa lagi percaya kepada orang lain selain dirinya sendiri dan sepanjang hidupnya, Thomas tidak menyukai rumah. Ia lebih memilih tidur di kamar hotel daripada kamar sendiri (duh, kasihan jadi ingin menemaninya dan berkata "tenang, semua akan baik-baik saja, aku akan menjadi rumah untuk mu pulang")

Oke... Ini salah satu idola fiksi saya dan Thomas bukan satu-satunya, masih banyak tokoh-tokoh utama di cerita fiksi yang saya idolakan nanti saya tulis lagi, terimakasih sudah mampir dan membaca..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline