Ketika rasa lapar menyerang, mengisi perut dengan sesuatu adalah pilihan terbaik, terlepas aapkah makanan itu enak atau enak sekali karena ketika lapar kita tidak peduli apakah itu hanya telur goreng dengan nasi dingin, bagi orang yang sedang kelaparan semua akan terasa nikmat apalagi jika dimakan bersama orang terkasih yang sudah halal.
Minggu kemarin saya menemani adik untuk mencari makan karena dia pulang sangat larut dan makanan yang biasa tersaji di atas meja makan sudah habis maka berkelana lah saya dengan adik menyusuri jalanan yang hanya diterangi cahaya lampu jalan dan motor.
Tak beberapa lama sampai lah kami di sebuah rumah pinggir jalan yang disulap oleh sang pemilik menjadi restoran
Disini hanya ada tiga menu utama yang juga menjadi andalan yaitu nasi goreng Jepang, roti Jhon dan steamboat
Dengan pilihan minum kopi, teh, dan jeruk. Untuk minuman yang menjadi andalan Restro ini adalah kopi americano yang biji kopinya berasal dari Jambi.
Karena tidak kuat dengan kafein jadilah sang adik hanya memesan makanan saja yaitu nasi goreng Jepang
Saya pun iseng bertanya kenapa dinamakan nasi goreng Jepang? Kan di Jepang tidak ada kecap manis yang ada hanya Shoyu (kecap asin tapi ada manis-manisnya) yang tidak ada halal karena selama masa fermentasi ada kandungan alkoholnya
Lalu sih mas yang menjaga kasir menjawab bahwa bumbu yang dipakai adalah hasil racikan sendiri dan penggunaan MSG pun menggunakan alternatif lain karena memakai toping rumput laut/Nori dan biji wijen sangrai maka disebutlah dengan nasi goreng Jepang.
Saya nangkepnya kalo pake toping kerupuk merah dan sambal terasi serta ikan asin maka maka akan disebut nasi goreng kampung.
Oh iya bagi saya rasa masakan itu hanya ada dua yaitu enak dan enak banget dan nasi goreng ini termasuk kedalam dua rasa itu yaitu enak
Tapi apapun itu masakan adalah hasil kreasi dan sulap dari tangan seseorang