Ketika pulang ke kampung halaman hal pertama yang dilakukan adalah menyelesaikan urusan perut. Sekian lama berdiam diri di kota orang selain harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan masyarakat setempat, lidah pun harus ikut menyesuaikan diri dengan menu makanan yang belum pernah dinikmati.
Orang Sumatera biasanya terbiasa dengan makanan yang cenderung pedas serta kaya dengan rempah-rempah. Di Bangka masyarakatnya lebih memilih mencampurkan terasi udang Bangka ke dalam setiap olahan makanan di Padang makanannya cenderung keasinan agar makanan lebih tahan lama (tidak basi) di Medan, Jambi dan Lubuklinggau biasanya cendrung asam segar karena disetiap masakannya menggunakan campuran belimbing wuluh/nanas/ fermentasi durian (baca: tempoyak).
Tapi kali ini saya ingin mengenalkan salah satu minuman sejuta umat yang di sukai semua kalangan mulai anak kecil (tetangga ku usianya 5 tahun menyukainnya apalagi jika ditambah susu) sampai kakek-kakek lansia pun menyukainya, dari belahan bumi manapun pasti tahu dengan sih hitam ini.
Yups!!! Dia adalah kopi
Jujur saya bukan lah maniak kopi yang tidak bisa hidup tanpa kopi walau sehari. Level saya masih sangat jauh dibawah standar, saya hanya minum kopi di saat ingin dan butuh. Jika ingin yah saya minum jika tidak ndak masalah, disaat malam ingin bergadang saya butuh kaffein agar tetap terjaga dan dosisnya tak perlu bercangkir-cangkir cukup setengah gelas saja bisa membuat saya tidak tidur sampai pagi.
Minggu kemarin saya baru saja mendarat tanah kelahiran yaitu Lubuklinggau (alhamdulillah kota kecil ini sudah ada transportasi udara meski harga tiketnya masih cukup mahal) tapi saya tidak bisa langsung berpetualang mencari jajanan khas yang biasa saya makan karena Mamak dirumah setiap hari dalam seminggu ini selalu memasak makanan yang saya suka (mungkin sedih karena saya pulang ke rumah dengan keadaan kurus) mulai dari gulai buncis ayam merah, nasi goreng dengan resep keluarga, pindang tulang, tempoyak patin, dan lain-lain.
Jangan ditanya menu favorit saya apa karena saya tidak mengkhususkan apapun karena bagi saya jenis makanan itu ada dua yaitu enak dan enak banget.
Dan kemarin akhirnya saya bisa juga membeli jajanan yang sudah lama ingin saya makan karena saat keluar rumah ada gerobak pempek yang sedang lewat dan tanpa babibu langsung saya panggil.