Lihat ke Halaman Asli

Derby Asmaningrum

TERVERIFIKASI

IRT biasa

Geliat Pesta Diskon Musim Panas di Prancis dalam Balutan Pandemi

Diperbarui: 23 Juli 2020   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sale musim panas di Prancis yang harus bergulir di tengah wabah corona (foto: estrepublicain.fr/Christine Dumas)

Habis lockdown terbitlah diskon. Setelah 'kurungan' dibuka sejak 11 Mei lalu, sekarang masyarakat di Prancis bisa sedikit terhibur dengan datangnya pesta diskon raksasa alias sale musim panas (Les Soldes d'Été)

Namun kalau tahun-tahun lalu pestanya gegap gempita dan lepas bebas, kali ini perayaannya diredam oleh masker, hand sanitizer, dan jarak aman satu meter yang tetap harus dipatuhi karena meski lockdown usai, virus corona masih merasa berat untuk melambai say goodbye.

Hingga saat ini klaster-klaster baru terus bermunculan di beberapa arah mata angin, timur, barat dan selatan Prancis. Sampai Rabu (22/7) jumlah kasus positif semakin merangkak naik seakan lupa jalan turun menyentuh angka 178.336 dengan 30.172 pasien yang meninggal.

Tanggal 10 Juli kemarin Presiden Emmanuel Macron sudah mencabut status keadaan darurat kesehatan (l'état d'urgence sanitaire) yang dideklarasikan 24 Maret, delapan hari setelah diberlakukannya lockdown.

Ia juga mewajibkan pemakaian masker di tempat-tempat tertutup termasuk pusat perbelanjaan mulai 1 Agustus hingga November karena kini lokasi itulah yang dituduh sebagai sarang penyebaran virus. Jika melanggar, maka siapkan uang sebesar 135 Euro (sekitar 2,3 juta Rupiah).

Saat ini pemerintah terus memantau keadaan, waspada akan munculnya rombongan corona kloter kedua. Menteri Kesehatan Olivier Véran juga sudah menyatakan siap jika Prancis harus kembali lockdown, sebuah kabar yang semakin santer terdengar.

Sale rasa pandemi
Dua sale raksasa (produk non-makanan) di Prancis yakni sale musim panas (diadakan Juni-Juli) dan sale musim dingin (Januari-Februari), sudah menjadi agenda nasional yang ketentuannya tertera dalam Code de Commerce (KUHD-nya Prancis).

Sale musim panas tahun ini dijadwalkan pada 24 Juni hingga 21 Juli namun Menteri Ekonomi Bruno Le Maire memundurkan tanggalnya demi mementingkan usaha-usaha kecil yang menurutnya paling parah terkena imbas corona.

Ia memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki kondisi keuangan sebelum mengikuti pelaksanaan pesta diskon.

Jadwal sale akhirnya ditetapkan pada 15 Juli selama empat minggu hingga 11 Agustus di mana liburan musim panas sedang enak-enaknya. Tidak semuanya sepakat dengan keputusan Pak Menteri terlebih toko-toko pakaian dan sepatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline