Lihat ke Halaman Asli

Derby Asmaningrum

TERVERIFIKASI

Ibu-ibu biasa

Puisi | Zona Waktu

Diperbarui: 14 Januari 2020   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Kau bilang takkan ada yang bisa memisahkan kita
Tidak kucingku, bukan gitarmu, apalagi tumpukan derita
Aku hanya tertawa saat itu
Merasakan manisnya keyakinan yang sebesar keraguan

Kita lupa bahwa bumi berputar
Melahirkan siang & malam
Memacu detak-detik waktu
Mengawinkan musim-musim yang direstui alam
Menyimpan rahasia ombak dari gelapnya samudera yang terdalam

Zona waktu mencampuri asmara kita
Sebagai pemisah yang kini kita sesalkan
Yang membuat mulut kering dalam perdebatan
Kadang terasa kejam namun apalah daya
Ia membuat kita saling merindu
bersama tanya kapankah jarak direkatkan oleh sang waktu
Ia juga memaksa agar kita belajar saling percaya
Meski cemburu selalu siaga memburu

Selamat tidur dariku ketika kau ucap selamat pagi
Kala dingin menjamah tubuhku, panas mentari sudah membakar langitmu
Namun setidaknya masih ada rembulan dan gugusan bintang yang sama untuk kita bagi

      Jam berapa harus menunggu?
      Berapa jam di ambang tunggu?
      Kita berjanji semua ini takkan pergi
      Zona waktu yang tak pernah keliru
      Membuatku mencintaimu

sekali lagi

________________

Paris, 13januari2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline