Lihat ke Halaman Asli

Derby Asmaningrum

TERVERIFIKASI

IRT biasa

Jim Morrison, Keabadian Pujangga Rock N' Roll dan Kunjungan Saya ke Makamnya di Paris, Prancis

Diperbarui: 5 November 2022   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jim Morrison, vokalis band rock The Doors (ultimateclassicrock.com/Joel Brodsky)

Puisi dikawinkan dengan rock n' roll? Sah! Namun bukan Pak Penghulu dan saksi-saksi yang bilang begitu, melainkan The Doors!

Yes, back to the 60's! The Doors yang diawaki empat pemuda bertalenta Ray Manzarek (keyboard), Robby Krieger (gitar), John Densmore (drum), dan vokalis sekaligus frontman mereka yang menawan misterius bernama Jim Morrison tidak asal-asalan membawa musik mereka ke kancah rock n'roll. 

Background musik jazz, blues, folk dan flamenco yang dimiliki oleh para personelnya menjadi bekal enak yang akhirnya mengenyangkan perut mereka ketika bendera The Doors berkibar. Sebuah masterpiece milik The Doors yang paling harum namanya hingga saat ini dan selamanya adalah tembang kramat berjudul Light My Fire (The Doors, 1967). 

Nafas yang dihembuskan The Doors adalah psychedelic rock, sebuah aliran musik yang berkembang di tahun 60-an dan dipengaruhi oleh pemakaian obat-obatan terutama LSD (Lysergic acid Diethylamide) atau cukup disapa Acid yang membuat pemakainya masuk ke alam halusinasi. 

Karakter musik psychedelic rock terdapat pada tatanan irama yang kompleks seakan menghipnotis, melodi yang berulang-ulang, instrumen solo yang panjang, suara-suara efek yang ngejreng dibarengi kehadiran suara keyboard dan synthesizer yang menonjol serta lirik-lirik yang surealis.

Psychedelic rock terkadang juga dirasuki elemen-elemen musik suku Indian serta alat musik tabla dan sitar yang berasal dari India.

The Doors dikenal sebagai sebuah band yang kerap membawakan puisi melalui mulut sang vokalis Jim Morrison di saat mereka tengah tampil. Aksi panggung Jim yang teatrikal baik di bawah pengaruh acid LSD atau tidak, penampilan The Doors terus menyedot perhatian khalayak yang akhirnya mendongkrak eksistensi mereka terutama Jim Morrison, yang membuat namanya semakin menggelegar dibanding band The Doors sendiri.

The Doors. Ki-ka: John Densmore (drum), Ray Manzarek (keyboard), si seksi Jim Morrison (vokal), Robby Krieger (gitar)/ultimateclassicrock.com

James Douglas Morrison lahir pada 8 Desember 1943 di Florida, Amerika Serikat dari ayah yang seorang tentara militer. Ia adalah seorang lulusan sekolah film UCLA (University of California Los Angeles), seorang pembaca buku yang rakus, pengidola akut filsuf Jerman Friedrich Nietzsche dan penyair Prancis Arthur Rimbaud. 

Jika grup band Base Jam mengaku bukan pujangga yang pandai merangkai kata, maka Jim adalah kebalikannya, passion-nya adalah sastra, menulis puisi. Ia bukanlah seseorang yang musikal, tidak bisa memainkan alat musik (kecuali maracas) terlebih membaca not balok dan sejenisnya namun ia tergoda ingin membentuk sebuah band ketika tak sengaja bertemu dengan teman kuliahnya, pemain keyboard briliant Ray Manzarek. 

Jim menulis hampir seluruh lagu The Doors yang banyak berasal dari coretan-coretan puisinya seperti When The Music's Over (Strange Days, 1967), The End (The Doors, 1967), Soul Kitchen (The Doors, 1967), LA Woman (LA Woman, 1971) dan salah satu tembang kesukaan saya Moonlight Drive (The Doors, 1967) yang ditulis dari jendela apartemennya di pinggir pantai. 

Mistis romantis. Itulah kesan yang didapat ketika mendengar tembang yang digarap dengan permainan bottleneck slide sang gitaris Robby Krieger, menjadikannya ramuan apik sebuah psychedelic love song. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline