Lihat ke Halaman Asli

Derby Asmaningrum

TERVERIFIKASI

Ibu-ibu biasa

Darren Hayes dan "Savage Garden" yang Takkan Pernah Kembali

Diperbarui: 23 Juni 2019   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiri : Darren Hayes (foto : pinknews.co.uk) Kanan : Melejit bersama sang rekan Daniel Jones di bawah nama Savage Garden pada akhir tahun 90-an (foto : fanpop.com)

Bagi anda yang 'hidup' di jaman 90-an atau tepatnya di akhir tahun 90-an dan ngaku-ngaku sebagai penikmat musik, terutama musik pop, maka tembang milik Savage Garden berjudul Truly Madly Deeply pasti masih melekat di telinga (setidaknya teringat akan bagian chorus-nya yang sangat ear-catching). 

Mungkin anda pernah juga mendengarnya di beberapa stasiun radio apalagi ketika segmen kirim-kirim lagu tengah mengudara, melihat klipnya yang wara-wiri di televisi swasta atau bahkan dulu juga ikut ngaduk-ngaduk segala toko kaset demi hasrat memiliki album mereka, seperti saya yang waktu itu masih seorang remaja tanggung.

Tidak bisa dipungkiri, meski saya pencinta musik rock jadul dengan segala keberisikan, kegondrongan rambut dan kekerenan personil-personilnya apalagi kalau mereka sampai keringetan buka-buka baju lempar-lempar stick drum sama buang-buang pick gitar ke penonton yang bisa membuat saya kelojotan melihatnya. 

Nah, duo asal Brisbane, Australia ini yang digawangi oleh Darren Hayes (vokal) dan Daniel Jones (gitar, keyboard, dan segala macem alat musik lainnya karena ia adalah seorang multi instrumentalis, multi talented dan multi-multi lainnya kecuali multi merk tissue), langsung mendapat tempat di hati saya dari awal kemunculan mereka. 

Sekadar very very flashback, terjadinya Savage Garden bermula dari Darren Hayes, seorang anak muda biasa yang sempat mengenyam studi jurnalistik di bangku kuliah namun putar haluan mengambil jurusan keguruan, kala itu mengikuti audisi yang diadakan Daniel Jones guna mencari vokalis untuk band-nya, Red Edge. Meski ketika dites suaranya pecah, ia tetap diterima. 


Setelah Red Edge naik turun panggung memainkan lagu-lagu milik orang lain yang membuat Darren Hayes merasa bosan, akhirnya ia dan Daniel Jones memutuskan untuk berdua saja menapak masa depan dengan nama awal Crush yang kemudian diganti dengan Bliss lalu mantap memakai nama Savage Garden. 

Savage Garden sendiri dipilih dari sebuah novel berjudul The Vampire Lestat (terbit tahun 1985) yang merupakan bagian dari The Vampire Chronicle karya novelis asal Amerika Serikat, Anne Rice. Pada novel tersebut tertulis, “The mind of each man is a Savage Garden... ” (pikiran setiap orang adalah sebuah taman liar).

Setelah berpetualang dari pintu ke pintu berbagai perusahaan rekaman menawarkan seratusan lebih lagu demo yang selalu ditolak mentah-mentah, Savage Garden akhirnya membuat dunia musik Australia terperangah pada tengah tahun 1996 dengan sebuah single gebrakan berjudul I Want You yang beraroma electronic rock disajikan dengan permainan synthesizer yang apik. 

Menyadari bahwa kiprahnya di dunia musik masuk ke jenjang yang lebih serius, Darren Hayes yang saat itu masih bekerja sebagai seorang staf pengajar di sebuah institusi pra-sekolah dengan rambutnya yang gondrong tanggung, akhirnya mengundurkan diri tatkala video klip I Want You tayang pertama kali di televisi Australia. 

Dan kini, setiap kali saya mendengarkan lagu ini, nuansa 90-an pasti kembali menari-nari di sanubari. Ah, kereennn, pokoknya pure 90's! 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline