Apa kita ditakdirkan untuk bertemu di tempat kerja dan berpisah di tempat itu pula?
Buat apa pula cinta mengenalkan kita kepada sebuah ikatan
Buat apa pula cinta menghibur sang waktu
Hanya meninggalkan sisa rindu yang tak lagi bertamu
Membekaskan jejak pilu pada dinding kalbu
Seratus, seribu, atau mungkin sepuluh ribu kian aku dibuat cemburu
Aku tak malu,
Harusnya kamu tahu apa yang ku mau
Tapi kamu tak pernah sadar, malah hanya menyuruhku terus bersabar
Ah. Apalah artimu menyapaku dengan "aku mencintaimu", saling menitipkan rindu di penghujung waktu?
Perlukah aku sabar, akan mauku sampai kamu tahu? Menunggu kamu agar tak lagi bermain pilu dan meremehkan cemburu?