Wajah putih bersih lebih sekedar dari yang membuat tampak cantik nan indah
Dan sorot mata yang memancar penuh keanggunan
Semua masih terbayang dalam kenangan
Relung hati yang selalu mendesir kala mendengar suaramu melintas di pasang telinga
Semilir harum permen karet khas yang terhirup nyaman menyapa jiwa
Aku tersenyum bahagia mengingatnya
Ada lebih dari itu alasanku menyuka,
Walau aku tidak tahu apa saja
Aku tersenyum kecil, lantas membiarkan hati menjawabnya sendiri
Tetapi, kamu yang membuat aku menjadi tergila dengan menyuka, lantas jatuh pada cinta
Membentangkannya hingga ke hujung senja