Besok aku tak mungkin bisa menatap lagi
Tak mungkin mendapat balas sapaanmu lagi
Atau menghirup udara yang sama denganmu lagi
Tak mungkin lagi mendengar nada lembutmu yang menari-nari nyaman di telinga hari
Kamu sungguh pergi terlalu jauh
Waktu telah merebut mu dariku
Sembab mataku, terlalu banyak melelehkan bulir penyesalan
Tersayat sudah luka dalam hati ini, penuh kepiluan
Aku mematung menatap tulisan namamu, kelak mungkin nisan itu akan mengusang
Berteman rumput liar yang tumbuh sembarang
Sunyi ini mendukung sepi