Lihat ke Halaman Asli

Masuknya Drama Korea di Indonesia

Diperbarui: 15 Juli 2021   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Popularitas hiburan dan budaya Korea di Asia maupun di negara belahan dunia lain tengah mencapai puncaknya. Korea benar-benar menginvasi dunia dan memilih generasi muda sebagai pengikutnya. Korea yang dimaksud tentu saja Korea Selatan. Gelombang besar ini sangat memengaruhi gaya hidup anak muda, termasuk di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir, Korea tidak hanya dikenal sebagai penghasil barang elektronik, tapi juga produsen industri kreatif kelas dunia.

Keberadaannya cenderung diterima oleh publik sehingga terciptalah suatu fenomena yaitu "korean wave" atau yang sering disebut hallyu. Istilah Korean Wafe sendiri pertama kali diperkenalkan oleh jurnalis Beijing pada pertengahan 1999 di Cina sebagai suatu keterkejutan terhadap pesatnya pertumbuhan popularitas hiburan dan budaya di Cina, Sejak saat itu, ledakan budaya pop Korea meningkat dan mencapai tahap penetrasi aktif di berbagai belahan Asia.

Fenomena ini banyak kita jumpai di Indonesia dan dampaknya sangat terasa di kehidupan sehari-hari terutama pada generasi milenial. Fenomena korean wave ini sendiri sangat identik hubungannya dengan dunia hiburan seperti musik, drama, dan variety shows yang diselipkan budaya-budaya Korea.

Salah satu jenis korean wave yang sangat diminati oleh para remaja di Indonesia saat ini adalah dramanya. Di Indonesia, penyebaran budaya populer dari Korea dimulai sejak tahun 2002 setelah Piala Dunia Korea Selatan dan Jepang. Momen tersebut yang diselenggarakan di stasiun televisi Indonesia, kemudian digunakan untuk memperkenalkan drama seri Korea Selatan atau K-Drama.

Drama Korea merupakan salah satu media di mana budaya popular itu terbentuk. Dalam penyebaran budaya dan kini semakin digemari di kalangan khalayak, para khalayak merasa bahwa menonton drama Korea adalah suatu kebutuhan, dengan menggunakan media televisi, sehingga hal ini membuat stasiun televisi yang mampu memiliki peran yang penting dalam kebutuhan mereka. Hal ini tentu membuat stasiun televisi tersebut semakin mampu mempengaruhi penontonnya, sehingga semakin besar kemungkinan bahwa media dan pesan yang mereka produksi memiliki efek terhadap penonton.

Efek yang ditimbulkan dengan adanya fenomena Korean Wafe ini membuat terkikisnya budaya Indonesia di kalangan generasi penerus bangsa, Kepedulian generasi bangsa akan budaya sendiri ditakutkan akan luntur karena mereka memandang budaya korea lebih menarik untuk dipelajari dan dinikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline