Lihat ke Halaman Asli

Pos Remaja untuk Menciptakan Agent of Change

Diperbarui: 1 April 2019   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remaja menjadi sasaran strategis untuk perubahan perilaku dalam upaya jangka panjang namun berdampak dimasa depan. Maka kuatlah dalam pembinaan dimasa-masa remaja. Seperti itulah ide yang muncul ketika permasalahan khusus yang berhubungan dengan dengan kesehatan....

Dibilang strategis, tanpa mengabaikan pembinaan masa anak-anak, bahkan pola rawat dan pola asuh sejak 1000 hari pertama (periode emas) kehidupan adalah penting dan harus berkelanjutan. Namun yang terjadi saat ini bahkan boleh dibilang sepertinya ada keterlambatan pembinaan anak-anak.

Ia, saat ini anak remaja sudah ada yang hamil diluar pernikahan, terjerumus dalam minum minuman keras, merokok. Baru beberapa hal ini sudah dipastikan akan mengganggu bahkan membuat masa depan mereka menjadi suram.

Saat ini sedang terjadi diwilayah kerja kami, Puskesmas wee luri, ada anak-anak yang putus sekolah saat masih dibangku sekolah dasar, masa awal SMP, setelah lulus SMP dan masa SMA, dan akhirnya menjadi penyebab mereka kawin dibawah umur 20 tahun. Padahal mereka belum matang dari berbagai hal.

Kami heran ketika mereka datang berkunjung di Puskesamas dengan usia kehamilan 14-19 tahun, bahkan data pada tahun 2018 5 orang anak hamil di bangku sekolah, hasil SMD pada tahun 2017, remaja laki-laki sudah menjadi perokok aktif dan pemiras (minuman keras/ beralkohol).

Hal ini dibahas dalam forum Lintas sektor kecamatan Mamboro pada tahun 2018, saat itu mencoba mencari solusi untuk masalah yang bukan saja secara sosio kultar mengganggu, namun juga secara kesehatan, bahwasanya segala sesuatu tanpa kesehatan adalah sia-sia.

Saat itu ada beberapa alternatif solusi yang menjadi kesimpulan untuk dilaksanakan, yaitu mengadakan seminar-seminar tentang kesehatan salah satunya tentang kesehatan reproduksi, dan adakan pembinaan-pembinaan remaja.

Dari sinilah sebagai titik munculnya ide untuk mengadakan Pos remaja untuk pembinaan remaja. Saat itupun dibulan oktober 2018 langsung diadakan sosialisai tentang pos remaja. Sampai saat ini berjalan tiap 1 bulan 2 kali pertemuan.

Kegiatan-kegiatan meliputi: pengukuran tensi, pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, lingkar perut, berat-badan, serta penyuluhan. Namun ada yang menarik dalam pelaksanaan pos remaja di wilayah kerja kami adalah pendekatannya secara religius.

Ya memang, pendekatan dari sisi agamanya harus lebih banyak, sehingga Pos remaja selain pelayanan kesehatan dan penyuluhan setelah itu dilakukan Ibadah bersama.

Masa remaja adalah masa yang empuk untuk pembentukan karakter yang baik maupun buruk. Para orang tua atau senior mereka sudah sulit untuk merubah perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS), selain tenaga kesehatan, para remajalah yang menjadi penggerak berbasis keluarga, karena mereka anak didik yang menerima informasi dan informasi itu diteruskan kepada keluarga. kalupun sulit untuk merubah keluarga mereka, asal mereka menjadi generasi awal perubahan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline