Lihat ke Halaman Asli

Hari Ini adalah Hari Tuberkulosis

Diperbarui: 24 Maret 2019   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tuberkulosis adalah salah satu jenis penyakit berbahaya yang saat ini penderita penyakit ini terus meningkat.

Setiap tanggal 24 Maret bukan berarti semua manusia di seluruh Dunia menderita penyakit TB, namun tanggal ini adalah sekedar diperingati karena sebuah peristiwa masa lampau. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap wabah Tuberkulosis dan usaha untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut. Terpilihnya 24 Maret sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia karena pada tanggal 24 Maret 1882 Dr Robert Koch, seorang ilmuwan mengemukakan jika ia telah menemukan penyebab penyakit Tuberkulosis yaitu Mycobacterium tuberculosis.

Robert Heinrich Herman Koch, dianggap sebagai pendiri modern bakteriologi, dikenal karena perannya dalam mengidentifikasi agen penyebab spesifik TB, kolera, dan antraks dan untuk memberikan dukungan eksperimental untuk konsep penyakit menular.

Di Puskesmas Wee Luri yang sementara pengobatan ada 8 Pasien TB, seperti diketahui bahwa pengobatan TB lumayan lama, yaitu sekitar 6-8 bulan harus minum obat program secara rutin setiap hari.

Bagi yang belum tahu, gejala penyakit TBC sbb:

  • Batuk berdahak selama >2 minggu
  • Sesak nafas dan Nyeri dada
  • Badan lemas dan nafsu makan berkurang
  • Demam meriang berkepanjangan
  • Berat badan menurun

Na, jika mengalami salah satu atau lebih dari gejala diatas maka segera periksakan diri ke Puskesmas, untuk dilakukan pemeriksaan dahak.

kita juga harus menghimbau mereka  yang sudah menderita agar mencegah penularan penyakit TBC ke orang lain dengan cara; menggunakan masker saat batuk atau bersin, jangan ludah sembarangan, makan makanan bergizi agar cepat pulih; berhenti merokok, dan selalu jaga kebersihan atau kesehatan diri.

Penyakit TBC tergolong penyakit berbahaya dan juga menular, sehingga waspada yaitu jangan langsung berhadapan dengan penderita karena penularannya melalui percikan dahak atau bakterinya tertular melalui udara saat kita berpapasan dengan penderita.

Salah satu penyebab dan potensi anda menderita penyakit ini, adalah meroko, maka berhentilah merokok. Mari terapkan gaya hidup sehat, sehat itu m

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline