Lihat ke Halaman Asli

Cerita Anak | Kisah Si Midin di Sarang Penyamun

Diperbarui: 28 Desember 2017   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Wordpress.com

Pada zaman dahulu, tersebutlah seorang pedagang yang sangat sukses. Dia bernama Midin. Di suatu hari semua barang dagangannya habis terjual. Sehingga kantung uangnya penuh terisi oleh emas dan perak. 

Karena tidak ada lagi barang dagangan yang mau dijual, maka Midin bergegas pulang ke rumah. Midin berharap agar bisa sampai di rumah sebelum malam tenggelam. 

Rumah Midin dari pasar cukup jauh. Oleh sebab itu Midin membeli seekor kuda jantan yang gagah perkasa. Midin menaikkan semua tas yang berisi uang ke punggung kudanya, dan memulai perjalanan menuju ke rumah.

Ketika itu sore sudah menjelang, Midin merasa sangat lelah. Midin memutuskan untuk beristirahat di sebuah desa. 

Selesai beristirahat, Midin berencana melanjutkan perjalanannya. Namun belum sempat melangkah, Midin dikejutkan oleh seorang anak kecil.

"Maaf tuan, sepertinya paku sepatu kuda tuan ada satu yang hilang."

Midin melirik anak tersebut dari sudut matanya. Midin tidak mengindahkan ucapan anak tersebut. Midin malah berkata dalam hati.

"Biarin, kan rumahku sudah tidak terlalu jauh lagi. Lagian kalau hilang satu tidak masalah. Kan masih ada paku yang lain yang menahan supaya tidak lepas."

Midin pun berlalu. Sepertinya Midin sudah terburu-buru.

Di perjalanan Midin tidak sedikit pun merasa hirau dengan paku sepatu kudanya yang lepas. Dia terus berjalan sambil bersiul-siul dan sesekali bernyanyi.

Midin sampai di tengah gurun pasir yang berbatu. Midin berpikir, selepas dari gurun tersebut maka akan terlihat pemukiman tempat tinggalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline