Lihat ke Halaman Asli

PLN Jambi Membunuh Usaha-usaha Kecil

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

[caption id="attachment_181772" align="alignright" width="298" caption="PLN/Admin (Kompas.com)"][/caption] MATI LAMPU.......... Kalimat Itu bukan kata aneh lagi terdengar oleh masyarakat Jambi Khusunya Kota Jambi, Seperti yang terjadi pada seminggu ini saja Listrik mati di daerah Sipin Jambi sudah terjadi minimal 3x pada waktu-waktu yang sangat produktif: Kamis 24 Juni listrik Mati dari 9:30 sampai jam 1 siang, Kemudian Sabtu 26 Juni listrik mati dari jam 10 pagi sampai hampir jam 6 sore, dan Kemarin Rabu 30 Juni listrik mati dari Jam 10 pagi sampai hampir jam 6 sore ( Kurang Lebih 8 Jam Listrik Mati). Ketika di telfon bagian gangguan untuk menanyakan penyebab listrik mati dan waktunya sampai brapa lama, Petugas yang menjawab di ujung telfon malah menjawab dengan nada kasar dan bernada tinggi dengan jawaban “Lagi ada gangguan, Kami lagi mencari penyebab gangguan” tanpa ada kata-kata maaf yang terlontar, hahaha Jawaban yang sama setiap kali ada pemadaman Listrik. Bayangkan saja listrik mati pada jam-jam produktif seperti itu dampaknya bagi usaha kecil yang bermodal pas-pasan dan banyak juga diantaranya harus meminjam uang ke Bank untuk modal usaha. Apa yang mereka rasakan ketika pekerjaan harus terhenti, Para karyawan yang sudah di gaji perbulan, mesin-mesin/ alat-alat usaha hasil kredit tidak produktif saat itu, Otomatis pesanan tidak mampu dikerjakan sesuai target, alat-alat usaha juga rawan rusak jika listrik sering mati mendadak, dampaknya target pendapat perbulan tidak tercapai malah pengeluaran bertambah untuk membayar lembur karyawan dan perawatan alat-alat usaha. Mereka pengusaha kecil bukannya tidak membayar tarif listrik, bahkan tarif listriknya berbeda dari pelanggan pada umumnya, Usaha yang berada di ruko/ berpintu besi atau menggunakan daya tertentu diwajibkan menggunakan Tarif bersinar atau Sitem paket yang pembayarannya ada batas minimum pemakaian, Jika pengguna listrik tidak mencapai batas tersebut biaya pembayaran bulanan tetap tetapi jika pemakaian melebihi batas akan di hitung kelebihannya, Seperti contoh saya menggunakan listrik berdaya 4.400 pembayaran listrik perbulannya minimal 1.142.875 Walaupun selama 1 bulan saya tidak banyak menggunakan listrik, Tetapi jika menggunakan listrik lebih banyak akan di hitung kelebihannya dan pembayaran bisa lebih dari angka tersebut. Apabila pembayaran listrik telat dari waktunya siap-siap saja mendapat surat peringatan pemutusan dan denda-dendanya, hahaha nasib-nasib. Ok, Bisa saja saat listrik mati kami menggunakan Genset sendiri, tapi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli mesin genset sendiri yang harga untuk produk jepang lumayan mahal sedangkan produk selain itu kualitasnya jauh sekali karna genset milik saya sudah rusak dalam hitungan bulan, ntah kualitasnya yang kurang atau kebanyakan dipake hehehe. Belum lagi biaya untuk membeli bahan bakarnya. Berarti pengeluaran dobel karena berlangganan listrik menggunkan tarif besinar dan membeli bahan bakar untuk genset. hufffff . Usaha-usaha kecil yang paling terpukul oleh listrik yang sering padam antara lain: Percetakan, Digital printing, Warnet, Konveksi, Mebel, Foto Kopi, Cucian mobil/ Motor, Studio foto, dan banyak lagi usaha-usaha kecil yang bermodal pas-pasan lainnya. Bagaimana Pemerintah mau mengayomi, melindungi, mengembangkan usaha-usaha kecil, Kalau seperti ini yang ada malah membunuh dengan perlahan-lahan. Saat pengumuman TDL akan dinaikan Pemerintah meminta masyarakat memaklumi kenaikan karena memakan subsidi yang besar. Sebenarnya saat menggunakan Tarif bersinar atau TDL naik masih bisa di maklumi tetapi ketika semua itu sudah di maklumi masa harus memaklumi juga listrik yang sering Mati-mati….. Yahhh tapi kami hanya Rakyat kecil bisa apa?..... Hanya bisa, Mengumpat, menggerutu, kecewa dalam hati karena tak ada pilihan lain, mau mengadu kemana?...... Nelpon gangguan PLN, Nulis surat pembaca, Demo di kantor PLN, kayanya sudah Bosan. Atau tidak menggunakan Listrik…… Kayanya tidak mungkin karena sudah kebutuhan pokok. Saya Menghormati dan Mengagumi Dahlan Iskan dari sebelum menjabat Dirut PLN sampai saekarang, Tulisan-tulisan beliau dahulu sangat mengigit menyentil PLN, dan saat ini juga saya masih banyak berharap kepada Beliau dan Jaringan Medianya yang menjadi Raja-raja di daerah untuk mengawal dan memantau kinerja PLN di daerah bukan malah menutup-nutupi kekurangannya. Mudah-mudahan janji pelayanan yang bagus setelah kenaikan TDL per 1 Juli ini memang benar-benar nyata. Amin Terimakasih sudah mau meluangkan waktu membaca tulisan ini. Salam perubahan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline