Lihat ke Halaman Asli

Merangkai Kata dalam Air

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jernih, berkilau kulihat wajahku di dalamnya menari bersama ikan-ikan cemericik air hujan mengganggu lamunanku tentang kemegahan rasa baru saja ku lihat senyum anggun di balik warna putihnya yang tembus pandang sampai ke dasar Ia hanya ku jumpai di desa sepuluh tahun yang lalu di kotaku ia sudah hampir menghilang tidak mengalir lagi, dan berwarna coklat kehitaman di sertai bau bacin oh, aku sangat.. sangat merindukan airku yang bening di mana para bidadari tertawa riang dan mandi di dalamnya aku tak sanggup menjaganya aku tak sanggup merawatnya kadang ia hanya ku buang percuma kadang ia hanya ku cemari limbahku pernah ia marah, dan meluluh lantakkan sebuah negri di sana untuk memperingatkanku namun aku masih saja tuli namun aku masih saja buta tidak mendengar pesannya tidak melihat amarahnya yang maha agung… merangkai kata dalam air sebuah doa untuk air sebuah rasa syukur untuk air kata yang mengalir di dalamnya dan akan kembali kepadanya seperti kata dalam air… Rempoa, 26 Desember 2011

diterbitkan juga di : bonkcrexs.web.id ilustrasi gambar — “air” dari website infoindonesia.co.id



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline