Lihat ke Halaman Asli

Deotri Totonafo Saro Gulo

Mahasiswa Ilmu Politik

Di Balik Insiden Pak Ade Armando

Diperbarui: 13 April 2022   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dibalik Insiden Pak Ade Armando

Demonstrasi yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kemarin 11 April 2022 di  Senayan Jakarta berjalan lancar dan damai karena para mahasiswa sudah bertemu langsung dengan Bapak Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sufmi Dasco Ahmad yang didampingi oleh Bapak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 Setelah bertemu, massa mahasiswa mulai membubarkan diri satu persatu karena tuntutan mereka telah ditanggapi oleh DPR RI.

Dari berita liputan 6, ketika baru saja Pak Sufmi dan Pak Sigit pergi usai bertemu massa mahasiswa, ada massa berpakaian bebas dan tidak memakai almet yang datang lalu membuat kericuhan. Kericuhan dimulai dengan  melempar batu ke arah mobil komando yang dinaiki oleh para mahasiswa, hal ini menyebabkan salah seorang mahasiswa berpakaian almet berwarna hijau terluka di kepala.

 Lebih lanjut massa berpakaian bebas ini menyerang dan mengeroyok pak Ade Armando yang saat itu sedang berada di lokasi demo hingga babak belur.

Dilansir dari pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan menegaskan bahwa massa berpakaian bebas bukanlah anggota kepolisian. Lebih lanjut setelah melalui penyelidikan dan mendapatkan identitas para pengeroyok pak Ade Armando, Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol Fadil Imran mengatakan agar para pengeroyok tersebut menyerahkan diri atau akan kami akan lakukan pengejaran.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus ini?

Perspektif Oposisi Pemerintah

Menurut seorang dosen UI Rocky Gerung oposisi pemerintah dalam channel youtubenya mengatakan bahwa selama ini masyarakat mengenal Ade Armando bukanlah sebagai civitas akademik Dosen Ilmu Komunikasi Univeristas Indonesia, akan tetapi ia dikenal sebagai buzzeRp (sebuah istilah penyerangan terhadap pihak pro pemerintah) yang mendapatkan citra buruk di sebagian masyarakat.. 

Maka dari itu, ia mengatakan bahwa ini adalah bentuk upaya balas dendam oleh orang-orang yang tidak menyukai dengan Ade Armando. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia juga tidak setuju kalau ada kekerasan kepada Ade Armando. 

Menurutnya ketika berdebat itu hanyalah cukup sebatas argumentasi jangan sampai jari kita menyentuh hidung lawan bicara kita, artinya cukup benci pemikirannya saja jangan orangnya apalagi dengan menyerang fisiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline