Lihat ke Halaman Asli

Puisi Rahasia

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kucipta dengan deret kata

kurangkai dengan menyeret rasa

Tegas hadirmu

lantas lesung pipimu

berarak rancak ke benak

dengan derap gerak nan semarak

berhari-hari dikau menari-nari

mengisi lembar hati yang sepi

melukis gambar diri yang seri

yang pasti dalam sembunyi

Biar saja

tak kau baca hatiku

cukup saja

kau kubaringkan di mataku

begitulah saja

caraku merasa parasmu

Itu saja, hanya itu

Bukan karena ciut nyali mengata

atau karena tipis sisi kasih ini

Tapi kalau kau pilih ikut bermain

memainkan permainan mainanku

kitapun hanya akan bermain-main

memainkan kata dan rasa

cinta kita dalam cerita

sampai telat berita ini cuma permainan

kaupun tahu kau cuma kupermainkan

lalu permainan itu ‘kan melukaimu

dan cuma ini yang harus kau tahu:

kutakut melukaimu

Sebelum duri mengukir perih di indahmu

baiknya di sini saja kuletakkan jejakmu:

mengada sebatas kata

dalam puisi rahasia

yang kutahu

tak lagi rahasia untukmu...

Malang, 26102011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline