Lihat ke Halaman Asli

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Diperbarui: 12 November 2021   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abraham Maslow lahir di Brooklyn pada 1 April 1908 di New York , Amerika Serikat dan meninggal  8 Juni 1970 di Menlo Park, California Amerika Serikat. 

Beliau adalah keturunan Yahudi yang kuliah ukum dan melanjutkan psikologi dan mengemukakan tentang Teori Hirarki kebutuhan manusia. Konsep Hirarki ini bermula ketika Mashlow mengamati seekor monyet, dimana memfokuskan kepada dari kebutuhan dari seekor monyet. 

Dari pengamaan tersebut digaris bawahi bahwa kebutuhan dari seorang Individu harus segera dipenuhi, contohnya ketika seseorang merasa haus, individu ini akan mencari agar dapat menghilangkan rasa haus dengan cara mencari sebuah cairan untuk di minum. Kebutuhan kebutuhan yang berladaskan pada sebuah hirarki tingkat kebutuhan. 

Kebutuhan kebutuhan berikut terdiri dari : Kebutuhan fisiologis,  kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi. 

Dari tingkatan tersebut individu harus merasa terpuaskan dari sebuah kebutuhan dari tingkatan bawah sampai ke tahap tingkatan tinggi, tetapi jika pada tahapan tingkatan tinggi tidak terpuaskan  individu harus mengulangi pada tahapan sebelumnya. Dalam setiap tingkatannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak dapat terpuaskan kebutuhan dari kebutuhan indiviud di anataranya latar belakang dan motivasi.

Berikut adalah Hirarki Maslow

  1. Kebutuhan Fisiologis : Adalah kebutuhan yang paling dasar dan wajib dipenuhi manusia. Contohnya adalah Makanan, minuman, seks, oksigen. Dalam kehidupan nyata ketika orang orang  merasa lapar mereka akan termotivasi untuk memuaskan kebutuhannya dengan cara menghilangkan rasa lapar tersebut, berbeda dengan orang yang taraf hidupnya menengah ke atas, ketika rasa lapar mereka tidak lagi hanya mencari makanan tetapi lebih memilih dari segi rasa, jenis, dan aroma.
  2. Kebutuhan Rasa Aman : Adalah stelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan rasa aman akan muncul, Contohnya adalah Keamanan, ketergantungan, hukum, kebebasan dari sebuah ancaman, penyakit, tajut dan cemas. Dalam kebutuhan ini manusia tidak bisa terpenuhi secara total, karena dalam kehidupan nyata kita sering mengalami sakit, cemas terhadap sesuatu, ancaman terhadap seseorang, tetapi tidak serta merta manusia memiliki cara untuk menghidar terhadap hal tersebut.
  3. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki : Adalah setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman sudah terpenuhi, munculah kebutuhan akan cinta dan asa memiliki. Contohnya adalah manusia yang ingin berteman, memiliki seorang kekasih atau keturunan, keluarga serta menerima dan memberi cinta. Contohnya adalah Ketika seseorang dalam sebuah keluarga dari kecil sudah mendapatkan rasa kasih sayang yang penuh atau terpenuhi ketika mengalami penolakan itu tidak akan berdampak besar, tetapi ketika seseorang yang dari keluarga yang mendapatkan kasih sayang dan menerima penolakan dalam hal cinta itu akan sangat berpengaruh . Cinta dalam kehidupan nyata perlu di ajarkan bagaimana cara menerima dan memberi.
  4. Kebutuhan penghargaan : Dalam kebutuhan ini di bagi menjadi 2 yaitu kebutuhan tingkat rendah yaitu menghormati orang lain, toleransi, ketenaran, pengakuan, martabat, reputasi. Dan kebutuhan tingkat tinggi, yaitu komptensi, prestasi, harga diri.
  5. Kebutuhan Aktualisasi : Aalah kebutuhan tingkatan paling tinggi yaitu menyadari potensi yang dimiliki dan mengembangkan kemampuan tersebut akan mampu berkembang dan tumbuh menjadi hal lebih baik. Akan tetapi ketika kebetuhuan pada tingkat tingkat sebelumnya belum terpenuhi maka kebutuhan yang sebelumnya wajib terpenuhi, dalam tahapan ini juga jarang orang dapat memenuhinya.

Teori Hirakri kebutuhan Maslow pun mengalami perkembangan dalam tahapannya yaitu Kebutuhan Kognitif, Kebutuhan Estetis, Kebutuhan Trasendesi.

  1. Kebutuhan kognitif di mana manusia ingin mendapatkan wawasan yang lebih dari sebelumnya, contohnya seseorang yang sudah menyelesaikan sarjana ingin melanjutkan Megister
  2. Kebutuhan Estetis adalah kebutuhan yang bukan hanya tetantang seni tetapi lebih memahami keindahan diri sendiri dari segi bentuk tubuh jenis rambut, warna pakaian.
  3. Kebutuhan Transendensi kebutuhan yang lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yaitu dari pengalaman pengalaman yang kita lalui ( Rohani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline