Lihat ke Halaman Asli

Vinsensius Mischa Aldeo

Postulan Stella Maris Malang

"Google Maps" Surgawi: Yoh 14: 1-12

Diperbarui: 19 Mei 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokpri

Kita semua tentu sudah tidak asing dengan teknologi Google Maps. Google Maps digunakan untuk membantu penggunanya berjalan menuju tujuan yang diinginkan. Google Maps menampilkan peta alamat asli dan memberikan petunjuk bagaimana bisa sampai ke tujuan. Misalnya saja, Google Maps memberitahu bahwa dalam 30 meter ke depan anda harus belok kiri. Namun, kerap kali orang malah tersesat karena tak memahami Google Maps.  Orang tak mengenal alamat yang ditampilkan oleh Google Maps dan parahnya lagi, orang tak melaksanakan petunjuk yang sudah diberikan oleh Google Maps.

Dalam perikop yang kita refleksikan kali ini, Yesus mendeklarasikan bahwa Dia lah satu-satunya "Google Maps" yang dapat menghantar manusia ke rumah Bapa (ayat 6). Jalan menuju rumah Bapa ditampilkan dalam diri-Nya. Dialah yang memberikan alamat dan petunjuk bagaimana caranya agar bisa sampai ke rumah Bapa. Namun, para rasul malah tak mengenal Yesus seutuhnya padahal Yesus sudah bersama-sama dengan mereka (ayat 9). 

Melalui perikop ini, Bung Yohanes membagikan tutorial  bagaimana "mengaplikasikan" Yesus sebagai "Google Maps" surgawi, yakni pertama-tama dengan percaya dan memahami-Nya. Setelah itu barulah melaksanakan petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya. Dengan begitulah manusia dapat sampai ke rumah Bapa, yang jalannya terkadang memang tak mudah dipahami.

Lalu, bagaimana dengan kita?  Setiap saat Yesus Sang "Google Maps" surgawi itu selalu ada di dekat kita, dalam berbagai aktivitas yang kita lakukan sepanjang hari. Namun, sudahkah kita menyadari kehadiran-Nya? Sudahkah kita mengenal-Nya? Sudahkah kita percaya kepada-Nya? Dan yang tak kalah penting, sudahkah kita melaksanakan petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya? 

Ketika Ia mengatakan harus berbuat baik, sudahkah kita melaksanakannya? Ketika Ia mengatakan harus menaruh kasih, sudahkah kita mewujudkannya? Dan masih banyak lagi litani "sudahkah?" yang tak mungkin dituliskan semua di sini. Semoga saja kita tidak tersesat ke rumah Bapa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline