Kolese Kanisius memiliki suatu komunitas paduan suara yang bernama Persevera. Bila kita terjemahkan, kata "Persevera" sendiri memiliki arti pantang menyerah dalam bahasa Latin. Paduan suara ini memiliki semangat untuk melayani Tuhan dalam berbagai acara: perayaan ekaristi, seminar, konser, dan lainnya.
Persevera didirikan pada tanggal 25 Agustus 1998 oleh Ignatius Martono sebagai wadah para kanisian yang memiliki hobi bermusik. Persevera memiliki banyak kegiatan yang berkaitan dengan musik dari kegiatan latihan internal, komunitas, hingga tugas-tugas penting. Sampai saat ini, Persevera masih aktif dalam berkarya di bidang musik. Paduan suara ini sangat menerima banyak tawaran tugas dari berbagai pihak mulai dari tugas sampai konser.
Paduan Suara Persevera pun semakin berkembang dan mulai berkolaborasi dengan sekolah lain. Sekitar tahun 2000, muncul ekskul UCV atau Ursula Canisius Voice. UCV merupakan paduan suara kolaborasi antara Santa Ursula Jakarta dengan Kolese Kanisius. Ekskul berikutnya adalah Perseviam. Perseviam merupakan paduan suara kolaborasi antara SMK Theresia Jakarta dengan Kolese Kanisius. Hal ini dilakukan agar para kanisian bisa mendapatkan banyak teman dan koneksi dari sekolah lain.
Persevera juga berkolaborasi dengan komunitas musik lainnya: CWE, Canistring, dan Kanilaras. CWE merupakan komunitas musik alat tiup seperti flute dan terompet. Canistring merupakan komunitas musik alat musik gesek seperti cello dan biola. Kanilaras merupakan komunitas alat musik Indonesia, yaitu Gamelan. Perpaduan ini menciptakan suara nan indah dan merdu dengan adanya kolaborasi ini.
Foto tersebut merupakan keterlibatan Persevera pada acara Canisius Edufair 14 dan 15 September 2024. Persevera berkolaborasi dengan Kanilaras dalam pembukaan dan penutup Canisius Edufair. Secara spesifik, Persevera dan Kanilaras mengiringi drama kisah Roro Jonggrang yang diperankan oleh guru, karyawan, dan kanisian kelas tujuh dan sepuluh. Dengan kolaborasi ini,kanisian memiliki wawasan budaya Indonesia yang luas dan budaya ini dapat dilestarikan oleh kanisian.
Selain itu, Persevera juga tampil dalam konser Natal di Kolese Kanisius. Konser ini berkolaborasi dengan berbagai sekolah: Santa Ursula Jakarta, SMK Theresia Jakarta, dan Kolese Gonzaga. Hal ini tentu menyebabkan meriahnya acara ini karena banyaknya pihak yang terlibat dalam acara ini. Melalui konser ini, para kanisian dapat memperbanyak teman baru dari sekolah - sekolah lain. Kolaborasi ini juga menciptakan suatu suara yang harmonis.
Melalui kegiatan ini, Persevera hampir dikenal oleh masyarakat sekitar DKI Jakarta. Persevera juga pernah mendapatkan tugas sebagai penampil upacara kemerdekaan Indonesia. Tugas ini diajukan oleh pihak walikota Jakarta Pusat. Melalui tugas ini, paduan suara Kolese Kanisius, yaitu Persevera semakin dikenal masyarakat Indonesia terutama masyarakat sekitar DKI Jakarta. Persevera menyanyikan berbagai lagu kebangsaan Indonesia di setiap upacara kemerdekaan. Lagu nasional yang dinyanyikan menjadi bukti nyata identitas mereka sebagai warga Indonesia.
Persevera selalu mengisi tugas-tugas misa di Kolese Kanisius setiap hari Jumat. Namun, tugas-tugas misa tidak hanya di Kolese Kanisius juga. Persevera saat ini sudah mengisi tugas di berbagai wilayah atau daerah mulai dari Bekasi sampai Tangerang. Persevera pun juga pernah mendapat tugas untuk menjadi koor di Gereja Katedral Jakarta pada misa Ekaristi Kaum Muda. Misa ini juga dimeriahkan dengan pengiring dari Canistring dan CWE. Tentu tidak hanya di katedral saja, Persevera juga berkolaborasi dengan kedua pengiring musik ini di beberapa gereja.
Paduan suara terutama Persevera memiliki anggota dengan kemampuannya masing - masing. Walaupun berbeda, harmonisasi tetap muncul dan menjadi hal yang indah. Layaknya sebuah lukisan besar yang indah dengan setiap penyanyinya memiliki warna yang berbeda. Masing-masing warna, atau suara, memiliki karakteristik unik.