Jakarta, ibu kota Indonesia, dihadapkan pada ancaman serius yang dapat membuat kota ini tenggelam pada tahun 2050 jika tidak ditangani dengan serius. Ancaman tersebut adalah penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta, yang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk pengeboran air tanah yang berlebihan, penimbunan sampah, dan kondisi geografis Jakarta yang berada di daerah pesisir.
Penyebab Penurunan Tanah
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pengeboran air tanah yang berlebihan untuk keperluan industri dan kebutuhan sehari-hari adalah penyebab utama penurunan muka tanah di Jakarta. Akibatnya, tanah di Jakarta semakin mengering dan menjadi rapuh, yang menyebabkan penurunan muka tanah yang signifikan. Hal ini mengakibatkan beberapa wilayah di Jakarta terkena dampak yang cukup parah, bahkan pada tahun 2021 terjadi amblas tanah di beberapa wilayah di Jakarta.
Tidak hanya pengeboran air tanah, penimbunan sampah juga menjadi salah satu penyebab turunnya muka tanah di Jakarta. Penimbunan sampah yang tidak terkontrol dan penggalian bawah tanah tanpa pengawasan yang ketat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Hal ini juga dapat berdampak pada penurunan muka tanah yang signifikan.
Selain itu, kondisi geografis Jakarta yang berada di daerah pesisir juga menyebabkan kota ini rentan terhadap peningkatan permukaan air laut. Peningkatan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global dapat mempercepat penurunan muka tanah di Jakarta. Menurut penelitian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, laju penurunan muka tanah di Jakarta akan semakin mempercepat peningkatan permukaan air laut di wilayah tersebut.
Upaya Mengatasi Masalah
Dalam rangka mengatasi ancaman ini, Pemerintah Jakarta telah memulai sejumlah upaya untuk mengurangi penurunan muka tanah, termasuk pembangunan tanggul laut dan penataan sistem drainase yang lebih baik. Namun, upaya ini memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Jakarta agar kota ini tetap aman dan lestari.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengurangi penggunaan air tanah secara berlebihan. Masyarakat juga dapat membantu meminimalisir penimbunan sampah dan penggalian bawah tanah yang tidak terkontrol dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak melakukan aktivitas penggalian tanah secara sembarangan. Selain itu, masyarakat juga dapat mendukung program penanaman pohon dan program penghijauan kota untuk membantu menjaga keberlangsungan lingkungan dan mencegah penurunan muka tanah.
Tidak hanya itu, pemerintah Jakarta juga perlu mengambil langkah-langkah yang lebih serius untuk mengatasi ancaman ini, seperti melakukan penertiban terhadap aktivitas pengeboran air tanah yang tidak sesuai dengan aturan dan melakukan