Hari selasa tanggal 07 Januari 2014, menjadi hari yang ga akan pernah terlupakan bagi gue sebab untuk pertama kalinya gue merasakan untuk psikotes dan wawancara untuk melamar pekerjaan. Tepatnya selama ini gue belum sama sekali merasakan bagaimana dan apakah itu psikotes dan wawancara. Hari itu gue dapat panggilan psikotes di Panin Bank, sebenarnya pada saat pihak Panin Bank telepon gue pada hari jumat. Gue dijadwalkan untuk tes psikotes pada hari senin namun karena berhubung hari senin gue ga bisa karena ada pekerjaan kantor yang ga bisa ditinggalin akhirnya gue minta untuk dipindahkan menjadi hari selasa dan alhamdulilah pihak Panin Bank langsung mengiyakan untuk merubah jadwal psikotes gue menjadi hari selasa.
Hari itu gue berangkat dari rumah sekitar jam setengah tujuh pagi. Psikotes dijadwalkan dimulai pukul delapan pagi, kebetulan lokasi Panin Bank yang ditentukan berada di kawasan Palmerah Jakarta Barat. Sekitar pukul 07. 45 gue sampai di tempat tujuan dengan selamat. Kurang lebih satu jam perjalanan dari rumah ke Palmerah, jalanan sungguh sangat macet dan lebih macet daripada rute biasa yang gue lewati ketika berangkat kantor gue yang berada di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Untung aja ga pake acara nyasar-nyasar atau cari alamat, begitu belok ke Palmerah langsung deh keliatan gedung Panin Bank yang berdiri dan mudah dikenali. Saat gue datang yang baru hadir baru tiga orang termasuk gue. ada satu cowok dan satu cewek yang duduk saling berseberangan , gue isi buku hadir dan langsung duduk disamping cowok yang sama seperti gue yaitu untuk psikotes. Kenalan dan ngobrol, nama orang tersebut Iqbal dia lulusan dari Gunadarma dan baru lulus. Sekitar 10 menit kami ngobrol, Seorang Resepsionis menyuruh kami untuk masuk ke ruang kelas karena psikotes akan segera dimulai. Ruang kelas nomor 2 menjadi tempat kami psikotes, saat itu baru 4 orang yang datang, Iqbal, satu cewek yang gue gatau namanya siapa, dan satu cowok yang akhirnya kami kenalan saat menuju kelas namanya Adit dari Universitas Nasional. Ruang kelasnya cukup nyaman dan luas. Gue, Iqbal, dan Adit duduk satu baris dibaris kedua. Dan cewek yang tadi duduk di depan sendirian. Sambil menunggu dimulainya psikotes kami bertiga ngobrol dan saling membagi pengalaman kami. Satu per satu orang-orang yang ikut psikotes masuk ke dalam kelas. Dan akhirnya sekitar 10 orang hari ini yang mengikuti psikotes. Psikotes dimulai pukul 08.15, yang menjadi pengawas di kelas saat itu seorang perempuan cantik chinesse dan gue lupa siapa namanya. Psikotes dimulai dengan mengisi data pribadi. Psikotes dibagi menjadi 8 sesi kalau tidak salah. Psikotes sesi awal yaitu kami diberikan waktu sekitar 3 menit untuk mengingat kelompok. Setiap kelompok kata terdiri dari beberapa kalimat yang masuk dalam katagori kelompok kata tersebut. Misalnya kelompok kata Binatang terdiri dari Harimau, singa, dll. Lalu Kelompok Kata Bunga terdiri dari Melati, Flamboyan dll. Dan seterusnya. Terdapat sekitar 5 kelompok kata. Kami diberi waktu 3 menit untuk mengingat kata tersebut yang tersedia di layar papan tulis proyektor setelah itu kami diberi soal yang menguji daya ingat terhadap kata-kata yang tadi. Tipe soalnya sepertinya ini, kata yang berawal huruf A merupakan kelompok kata dari???.. soal tersebut berurutan sampe ke huruf Z, dan kalau ga salah yang gue jawab sekitar 9-10 soal. Lalu sesi selanjutnya terdiri atas tes analogi, deret, aritmatika, gambar dll. Sedikit lupa gue detail-detailnya, ada juga sesi dimana kami disuruh menggambar sesorang yang sering kita ketemui. Saat itu gue menggambar atasan gue dikantor.
Psikotes berakhir pada jam 11, sebelum meninggalkan kelas sang pengawas bermuka oriental itu memberikan informasi bahwa jam 1 kita kumpul lagi di kelas ini untuk pengumuman hasil psikotes, yang lulus psikotes akan langsung masuk ke tahap selanjutnya yaitu interview Hrd. Setelah itu satu per satu peserta psikotes keluar ruangan. Gue langsung menuju toilet karena sedari tadi menahan buang air kecil karena mengikuti psikotes. Di dalam toilet gue ketemu Iqbal. Kami saling ngobrol mengenai psikotes tadi, Iqbal juga bercerita bahwa sedari tadi saat psikotes Adit yang duduk disebelahnya sering mencuri mencuri melihat lembar jawabannya. Agak risih dan membuat Iqbal sedikit tidak konsen. Iqbal pamit untuk pulang karena dia juga izin dari kantornya untuk ikut psikotes ini, mungkin kalau dia lulus psikotes akan minta ganti jadwal karena hari ini dia harus kembali ke kantornya. Akhirnya iqbal pamitan dan kami saling tukar nomor telepon, dia meminta tolong diinformasi yang lulus psikotes sebab dia tidak bisa ikut sampai jam 1. Akhirnya dia kembali ke kantornya. Saat aku kembali ke ruang kelas berniat untuk mengajak makan siang teman-teman yang di kelas ternyata kelas kosong, mungkin mereka sudah keluar duluan. Alhasil gue makan siang sendirian, setelah makan gue menuju mesjid untuk solat Dzuhur yang letaknya persis disamping kantor Panin Bank. Sesuai solat, gue tidur –tiduran dimesjid sedikit istirahat.
Sekitar jam 12.45 gue kembali ke Panin Bank untuk mengetahui pengumuman yang lulus psikotes. Gue sebenernya ga terlalu berharap lulus psikotes sebab gue ga ada persiapan sama sekali untuk mengikuti psikotes terlebih lagi tadi banyak jawaban yang g ague isi terutama untuk soal deret, aritmetika. Yah intinya ga mau terlalu mengahrap takut kecewa. Di depan resepsionis tempat pertama kali gue nunggu untuk masuk kelas gue ketemu sama Adit dan dua peserta lain , satu cewek dan satu cowok. Gue kenalan dengan dua orang yang belum gue kenal tadi, yang cewek namanya Ayu dari Universitas Tarumanegara dan yang cowo namanya Bayu dari YAI. Kami berempat saling ngobrol dan cerita-cerita , sekitar 10 menit kemudikan resepsionis menyuruh kami masuk ruang kelas lantas kami berempat langsung menuju ruang kelas. Di dalam kelas ternyata sudah ada beberapa yang sudah masuk kelas. Kami duduk dan saling ngobrol kembali. Ditengah-tengah obrolan kami, masuk satu peserta perempuan. Perempuan itu bersama-sama kami tadi mengikuti psikotes dan sama menunggu hasil psikotes juga. Gue, adit, dan bayu mengobrol dengan perempuan cantik it dan saling berkenalan. Nama perempuan itu Calfina atau penggilannya Fina, dia mahasiswi Psokologi Universitas Tarumanegara. Beberapa menit kami saling ngobrol, akhirnya pengawas perempuan berwajah oriental itu masuk ke dalam ruang kelas untuk mengumumkan siapa saja yang lulus psikotes dan mengikuti ke tahap interview HRD. Nomor peserta 2, , 4, 5, 6, 10 yang lulus psikotes dan langsung saat itu juga mengikuti interview HRD. Alhamduliah, gue lulus psikotes, nomor peserta gue 5. Tapi sayangnya Adit dan Bayu ga masuk didalamnya. Sedih juga sih soalnya dari cerita-cerita yang tadi gue tahu mereka mengharapkan juga masuk panin Bank. Tapi mungkin ini bukan rejeki mereka dan mungkin ada yang lebih baik untuk mereka. Akhirnya yang tidak lulus Psikotes meninggalkan ruang kelas. Adit, Bayu dan peserta lain yang tidak lulus pamitan. Tinggalah kami berempat yang lulus psikotes di dalam ruang kelas. Oh iya kebetulan satu peserta yang lulus psikotes tidak ada yaitu Iqbal yang barengan sama gue. Gue langsung infoin ke Iqbal kalau dia lulus psikotes melalui Whatsup. Dan gue kasih tau ke Iqbla kalau interview HRD dilangsungkan hari ini juga, lebih baik Iqbal minta jadwal ulang besok untuk interview HRD. Lima Orang yang lulus yaitu Gue, Iqbal, Ayu, Fina dan satunya lagi namanya gue lupa karena baru kenalan saat mau interview itu saja hehehe. Satu per satu kami dipanggil untuk interview HRD, gue orang terakhir yang dipanggil. Setelah menunggu lama akhirnya tiba juga giliran gue untuk diinterview HRD.
Gue masuk kedalam ruangan kecil, seperti ruangan konsultasi yang berdinding kaca. Suasana ruang itu cukup hening namun tidak menimbulkan ketegangan. Seorang perempuan yang sekitar berumur 28-30 tahun telah menunggu gue untuk diinterview dengannya. Dengan senyum manisnya dia mempersilahkan gue duduk. Kami saling berjabatan tangan dan mengucapkan selamat siang namun tak ada saling berkenalan. Perempuan itu mengkroscek data pribadi yang saat psikotes gue isi. Setelah itu dia mempersilahkan gue untuk memperkenalkan diri. Gue memperkenalkan diri kepadanya mulai dari nama, alamat, aktivitas, masalah kerjaan kantor, masalah kuliah dll. Semuanya berjalan dengan lancar dan semua pertanyaan dapat gue jelaskan dengan baik dan jelas, secara pertanyaan hanya seputar kehidupan pribadi aja dan ga ada pertanyaan formal seperti masalah ekonomi, politik dll. Terakhir dia bertanya kepada gue, apakah ada pertanyaan dari gue untuknya masalah kerjaan di Panin Bank. Ada beberapa pertanyaan yang gue tanyain diantaranya masalah jenjang karir dan penempatan. Point yang gue dapet untuk jenjang karir di Panin Bank adalah kalau kita mau sukses dan ingin jenjang karir yang baik di bank Account Officer (AO) adalah pilihan yang tepat sebab AO itu unjuk tombak Bank, jika kinerja AO ga oke dampaknya sangat berpengaruh bagi Bank. Sebaliknya jika kinerja AO tersebut baik dan oke dampak untuk Bank sangat besar karena itulah bila AO tersebut memiliki potensi yang baik dipastikan jenjang karirnya akan cepat membaik. Untuk posisi Back Office(BO) merupakan posisi yang kurang menjanjikan. Peningkatan karir untuk posisi BO sangat sedikit dan tidak sepotensial posisi AO. Sedangkan untuk masalah penempatan, pihak Panin Bank tidak bisa menjanjikan kalau kelak nanti akan ditempatkan sesuai domisili kita. Penempatan itu tergantung pada kebutuhan untuk masing-masing cabang jadi tidak dapat dipastikan jika kita akan ditempatkan di Jakarta. Saran dari perempuan ini, kalau mau karir kita meningkat dengan cepat lebih baik kita ditempatkan diluar daerah (khususnya luar pulau Jawa) daripada di Jakarta. Sebab di luar daerah peluang untuk peningkatan karir lebih besar dan cakupannya lebih besar daripada kita ditempatkan di Jakarta yang saingannya sudah sangat banyak.
Kurang lebih 30 menit Interview HRD berlangsung, akhirnya gue keluar dari ruangan berdinding kaca tersebut. Perempuan itu bilang sekitar 1-2 minggu akan dihubungi lagi jika lulus interview HRD dan masuk ke tahapan berikutnya yaitu Interview User. Gue sih sebenernya cukup puas dengan interview HRD ini dan yang paling penting buat gue adalah pengalaman. Hehe, maklum saja sebelumnya gue belum pernah ngerasain yang namanya Interview untuk lamaran pekerjaan, ini adalah pengalaman pertama gue. Lulus syukur dan kalo ga lulus ga papa mungkin bukan rezeki. Sekitar 40 menit perjalanan pulang ke rumah dan jalanan tidak semacet saat gue berangkat.
Sudah hampir dua minggu berlalu tapi gue belum dihubungi oleh Pihak Panin Bank. Gue tanya teman yang kemarin sama-sama Interview HRD yaitu Iqbal dan Ayu , mereka berdua sudah dihubungi oleh pihak Panin Bank untuk interview HRD. Baiklah, mungkin bukan rezeki gue disini dan mungkin saja kesempatan lain bisa saja lulus di panin Bank. Mungkin allah nyuruh gue untuk tetap stay dulu di tempat pekerjaaan gue saat ini. Mungkin timingnya aja yang belum pas hehehe…
Salam sukses,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H