Orang yang tidak dianggap hitungan yakni mereka yang secara status sosial dipandang rendah oleh masyarakat. hal ini nyata ketika kehidupan yang dijalani begitu sulit karena kemiskinan yang dihadapi. status anggota keluarga yang tidak jelas. sebagaimana diungkapkan janda tua dengan anak-anak yang tidak pernah peduli lagi, sepasang suami-istri yang hidup dengan fisik tua renta di gubuk yang kecil, seorang anak yang tidak memiliki status ayah yang jelas, lelaki tua renta yang hidup mengais sampah untuk makan. mereka adalah diantara orang-orang yang tidak masuk hitungan.
Siapakah yang menentukan mereka tidak masuk hitungan? adakah orang yang pernah peduli terhadap mereka jika ternyata mereka adalah tetangga kita. secara pendidikan mereka adalah orang yang tidak menikmati pendidikan yang layak. bisa jadi karena kemiskinan yang melanda keluarga mereka dimasa lalu. pernahkah mereka protes terhadap kehidupan yang tidak adil? tidak punya ketrampilan untuk bekerja dan terpuruk dalam kemiskinan. jika mereka ada dalam kondisi itu dan tetap membiarkan mereka. maka kitalah yang sebenarnya membuat mereka termasuk orang-orang yang tidak masuk hitungan.
Lantas jika merasa tertuduh dengan hal ini, bagaimana kita harus bersikap? kehidupan glamor dan mewah membuat sebagian orang lupa bahwa mereka itu ada. sebagian orang berusaha menyalahkan orang-orang yang tidak masuk hitungan karena dianggap malas bekerja dan menjadi beban sosial masyarakat. dikatakan beban maka hal tersebut seolah berat dan dilimpahkan kepada pemerintah yang harus bertanggung jawab menolong mereka. sebenarnya tidak ada seorangpun yang mau berada dalam kondisi sebagai orang yang terpuruk dalam kemiskinan. tidak adanya orang yang mau datang dan menolong kesulitan mereka akan menambah derita yang dialami.
Nurani kita akan berbicara bahwa mereka layak dibantu. lalu sejauh mana bantuan kita dan bagaimana bentuknya? sebelum berpikir demikian kita juga harus bertanya dalam diri kita, benarkah diri kita mengasihi mereka? atau hanya sekedar perasaan kasih yang tidak diikuti tindakan mengasihi. melihat mereka melintas terkadang bagi sebagian orang akan merasa risih dan berusaha menyingkir. demikianlah seseorang yang menganggap mereka tidak termasuk hitungan. memang mereka jika dibiarkan akan menjadi bertambah banyak tiap tahun. sekali lagi tidak ada yang memilih menjadi orang yang tergolong tidak masuk hitungan. maka dikemudian hari keterpurukan mereka berusaha diatasi dengan mengharap belas kasihan pada tiap orang yang dijumpai dengan jalan meminta. hal ini akan semakin memperkuat mereka sebagai orang yang tidak terhitung. sebab masyarakat menghargai mereka dengan uang receh yang dimiliki. aktivitas mereka datang berjumpa seseorang dan meminta untuk diberi uang. baik ketika diberi atau tidak mereka kemudian pergi meninggalkan orang yang dijumpainya. tak ada yang pernah menyentuh sisi kepribadian mereka dan mengajarkan sesuatu yang pantas dan terhormat untuk dilakukan selain mengharap uang receh dari seseorang yang mereka jumpai. jika ada orang yang mau mengajarkan bahwa bekerja itu pantas dan terhormat dengan mengajak mereka berkomunikasi lebih dalam maka mereka akan tahu jalan keluar terbaik untuk lepas dari keterpurukan kemiskinan. bebas dari persoalan miskin bukan sekedar bisa makan tiap hari dan kenyang, melainkan melakukan apa yang pantas dan tidak bertentangan dengan hati nurani. mereka harus disentuh dan diajarkan cara membedakan tangan kanan dan tangan kiri. hal ini adalah perkara dasar yang perlu dimengerti oleh mereka. sentuhan-sentuhan tersebut akan menghentikan mata rantai generasi orang-orang yang tidak pernah dianggap hitungan. jika hal ini dapat dilakukan maka kita termasuk orang yang memikirkan orang-orang yang tidak pernah dianggap hitungan oleh sebagian orang.
Mari kita bersama menyentuh sisi kepribadian orang-orang tersebut supaya mereka tetap menjadi orang yang pantas untuk diperhitungan (dipikirkan). ajaklah mereka berbicara dan ajarkanlah cara yang terbaik untuk menghayati kehidupan.
KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SAMA SEPERTI KAMU MENGASIHI DIRIMU SENDIRI.
Ingat kita patut memikirkan mereka, bukan sekedar menghargai mereka dengan uang receh dan membiarkan mereka berpaling dari hadapan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H