Lihat ke Halaman Asli

Qiyamul Lail

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Qiyamul Lail

Malam ini kembali aku tersentak dari tidurku, padahal terasa lelap

Terdiam aku menekur diri, memandang pada sorot lampu, menjelaskan dini kan berlalu

Menitik gemercik air tepat di hadapku, menyadarkan diriku, pergi dari mimpi membuka mata

Gemetar seluruh tubuhku tatkala malam ini begitu dingin

Gemuruh petir semakin membuatku terjaga walau mata masih belum sempurna

Kubaringkan lagi tubuh ini tuk melanjutkan cerita yang tertunda

Ingin rasanya buaian sutra menutupi tubuhku yang terasa kaku

Namun apa daya, itu hanya lamunan yang diam-diam menyisip dalam keheningan

Meski penat dan berat mata ini membuka sempurna, dan siap tuk berjalan

Kaki ini melangkah mencari kesucian , menyambut ketenangan

Setelah takbir berkumandang, tubuh ini merasakan kehangatan

Dingin malam, senyap sunyi sirna telah dirasakan

Dalam doa aku ikhlaskan Ke HadapanNya

Ingin rasanya berbaring kembali, demi menanti pagi

Tapi kalbu menolak, sebab shubuh datang menjelang

Asholatukhairumnannaum..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline