Lihat ke Halaman Asli

Keindahan Makna Sayyidul Istighfar (Bagian 1)

Diperbarui: 17 September 2021   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 "Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Dan aku diatas perjanjian Engkau dan diatas janji Engkau apa yang aku mampu. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan apa yang aku perbuat. Aku kembali kepada Engkau dengan membawa nikmatMu kepadaku. Dan aku mengakui kepada Engkau akan dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni kecuali Engkau."

Doa di atas, sebagaimana kerap ditemukan dalam teks-teks doa yang lain, seakan menyiratkan kronologis yang runtut dalam konteks hubungan Allah dengan hamba-Nya. Hubungan yang agung dan mengharukan. Si hamba datang kepada Penciptanya, kepada Tuhannya lantaran merasa bersalah dan berdosa. Ia mengajukan permohonan ampun lewat lafal doa yang dikenal sebagai 'sayyidul istighfar' (penghulunya istighfar).

Doa ini merupakan salah satu bukti kebenaran, kebagusan dan keindahan agama Islam bagi orang yang berakal sehat, jujur dan mau mendengar hati nuraninya sendiri.

Kalimat pertama dalam rangkaian sayyidul istighfar itu berbunyi:

Allahumma Anta Rabbi, laa ilaaha illa Anta.

Wahai Allah Engkaulah Rabb-ku, tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Engkau.

Segalanya bermula dari keberadaan Allah sebagai Rabb, selaku Pencipta, Pemberi Rizki dan Pemelihara alam semesta. Oleh karena Dia adalah satu-satunya Rabb di alam ini maka hanya Dia yang berhak disembah sepenuhnya oleh seluruh makhluk.

Pengakuan seorang hamba dimulai dari pengakuannya akan Allah sebagai Rabb kemudian sebagai Ilah. Ini menunjukkan bahwa si hamba mengaku beriman, takluk dan tunduk kepada Allah di awal mula permohonan ampun yang ia ajukan.

Mustahil ia memohon ampun jika ia tidak mengakui Allah sebagai Rabb dan Ilah yang benar. Tidak ada tuhan yang mencipta selain Allah. Tidak ada yang berhak disembah secara benar selain Allah. Adapun tuhan-tuhan lain yang disembah manusia, tidak pernah mencipta atau punya saham sedikitpun dalam penciptaan alam semesta yang dahsyat ini.

Dengan kalimat lain, teks doa memuat pengakuan akan rububiyah Allah kemudian uluhiyah-Nya.

Khalaqtanii. Engkau ciptakan aku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline